BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Orang tua siswa di Kabupaten Bekasi menyambut baik rencana dimulainya pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang. Banyak alasan di balik sambutan baik orang tua terhadap rencana ini, salah satunya membuat anak jauh dari smartphone.
Hal ini seperti yang diutarakan Entin Fatimah (39) warga Cikarang Utara. Jika sekolah anaknya sudah memberikan kesempatan belajar tatap muka, sebagai orangtua, dia akan memperbolehkan anaknya masuk sekolah.
“Alhamdulillah meski baru rencana, kami menyambut baik. Sudah cukup satu tahun saja sekolah daringnya biar anak bisa jauh dari handphone,” ujar Entin, Selasa (25/05).
Hal senada juga disampaikn Fitriani Rahmah (34). Ibu dua anak ini menyambut gembira jika sekolah sudah diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka. Karena selama pembelajaran daring, ia merasa kurang efektif.
“Kalo saya dukung lah, daripada anak main gak karuan setiap hari, main handphone tiap hari alasannya belajar online,” tuturnya.
Warga Kecamatan Karangbahagia ini bahkan bahkan siap memfasilitasi anaknya dengan perlengkapan protokol kesehatan, yakni membekali masker, hand sanitizer serta peralatan lainya sebagai bentuk antusiasnya terhadap rencana pembelajaran tatap muka ini.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berlanjut, berjalan sesuai rencana sekolah tatap muka tidak ditunda-tunda lagi,” kata dia.
Sebelumnya, persiapan belajar tatap muka tingkat SMP di Kabupaten Bekasi di tengah pandemi Covid-19 terus dimatangkan. Selain penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, persetujuan orang tua siswa juga menjadi hal penting.
“Jadi selain pada penerapan prokes di lingkungan sekolah juga harus ada pesetujuan orangtua. Melalui ini kita bisa lihat apakah orang tua siswa siap menggelar sekolah tatap muka atau sebaliknya. Jika orangtua tidak menyutujui maka tidak bisa dilakasanakan belajar tatap muka itu,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Bekasi, Rija Sudrajat.
Menurut Rita, persetujuan orang tua siswa sangat penting untuk memulai pelaksanaan belajar tatap muka. Terlebih tidak semua orang tua siswa sepakat untuk mengikutkan anaknya belajar tatap muka. Ketakutan orang tua tetap dipertimbangkan.
Pemahaman orang tua siswa kan berbeda-beda, tentu dengan adanya virus corona ini, mungkin saja masih ada orang tua siswa yang belum mau mengikutkan anaknya belajar tatap muka,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda menambahkan pihaknya terus mengoptimalkan kesiapan seluruh sekolah jelang pelaksanaan belajar tatap muka yang rencananya akan dimulai pada Juli atau tahun ajaran baru 2021/ 2022.
“Kita berusaha semaksimal mungkin menjalankan tatap muka itu. Semangat para guru dan siswa menggelar belajar tatap muka, tentu menjadi pertimbangan pelaksanaan sekolah offline. Kita masih ada waktu bertahap mempermantap persiapan jelang sekolah tatap muka, termasuk salah satunya persetujuan dari para orang tua siswa,” kata dia. (BC)