BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Seorang remaja berusia 14 tahun berinisial ASR ditemukan tewas tenggelam di Kali Cikarang, Desa Karangbaru, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Kejadian tragis ini terjadi pada Minggu (07/09) pagi usai ASR bersama empat temannya memandikan kambing di sungai tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun, awalnya ASR bersama teman-temannya, yakni B (15), NDN (15), MA (15), dan MAL (15), berangkat menuju Kali Cikarang sekitar pukul 08.00 WIB untuk memandikan kambing milik B. Setelah selesai memandikan kambing, ASR mencoba berenang menyusul teman-temannya yang sudah terlebih dahulu menyeberangi sungai. Namun nahas, saat mencoba melintasi sungai, ASR hanyut terbawa arus yang diduga cukup deras.
Koordinator Unit Siaga SAR Bekasi, Erdi Jatmiko, mengungkapkan bahwa pencarian korban dilakukan selama dua hari oleh tim gabungan. Pada hari kedua, Senin (08/09) sekitar pukul 13.35 WIB, tubuh ASR berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. “Korban ditemukan dengan jarak radius kurang lebih 680 meter dari titik awal kejadian tenggelam,” ujar Erdi.
BACA: Nekat Terobos Banjir, Mobil Toyota Rush Hanyut Terseret Luapan Kali Cikarang
Proses pencarian tidak berjalan mudah. Tim SAR menghadapi berbagai kendala di lapangan, termasuk derasnya arus Kali Cikarang dan banyaknya sampah yang menghambat penyisiran di sepanjang sungai. “Arus yang cukup deras membuat kami harus sangat berhati-hati demi menjaga keselamatan petugas,”tambah Erdi.
Operasi pencarian melibatkan penyisiran sepanjang aliran Kali Cikarang hingga radius 3 kilometer menggunakan perahu karet. Selain itu, tim juga melakukan penyisiran darat sejauh 2 kilometer untuk mencari tanda-tanda keberadaan korban. Setelah ditemukan, jenazah ASR langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. “Korban sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga,” kata Erdi.
Sementara itu, Kapolsek Cikarang Utara Kompol Sutrisno mengungkap bahwa keluarga korban menolak untuk dilakukan visum et repertum atau autopsi dan telah menerima peristiwa ini sebagai musibah. “Dari hasil pengecekan pada tubuh luar korban, sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kemudian orangtua korban menolak untuk dilakukan autopsi,” tandas Sutrisno. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS