BERITACIKARANG.COM, SUKAWANGI – Puluhan santri Pondok Pesantren As-Shofiyani Ahmadi di Kampung Kedungwaringin, Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan saat berbuka puasa bersama, Rabu (28/04) malam.
Salah seorang guru di Pondok Pesantren As-Shofiyani Ahmadi, Nurul Aini mengatakan usai menyantap makanan yang terdiri dari lontong sayur dan es buah, beberapa orang santri yang sedang melakukan aktivitas belajar dan beribadah tiba-tiba mengalami pusing, mual hingga muntah.
“Jadi anak-anak ini mulai dari shalat tarawih udah ada yang bulak balik ke kamar mandi. Terus kita kan ngadain acara pentas santri yang gak mentas kan pada makan jadi pada muntah-muntah,” kata Nurul Aini, Kamis (29/04) siang.
Guru lainnya, Isqiya mengatakan para santri langsung dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Total, ada 85 santri, termasuk pimpinan Pondok Pesantren As-Shofiyani Ahmadi. “Seluruhnya ada delapan puluh lima santri termasuk Abi kepala yayasan yang lebih parah,” kata dia.
Para santri, sambungnya, diduga keracunan seusai menyantap makanan buka bersama. Makanan tersebut merupakan bantuan dari salah satu perusahaan BUMN. “Kita diberi bantuan oleh Pertamina. Mereka kan memesan ya, jadi mungkin gak tau kalau lontong sayurnya basi,” kata dia.
Hingga Kamis (29/04) siang, dari 85 santri yang menjalani perawatan di klinik Feri Medika tersisa 19 santri yang kondisinya masih lemah dan pusing-pusing. Sedangkan santri lainnya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah pulih.
Pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan terkait ini dengan meminta keterangan saksi serta mengamankan barang bukti makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
“Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sampel makanan yang diduga jadi penyebab keracunan juga sudah dibawa untuk diperiksa,” kata Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan. (BEN)