BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi mulai mengembangkan cairan diisinfektan ramah lingkungan. Cairan yang dikenal dengan nama Eco Enzime ini akan digunakan untuk mengganti bahan disinfektan dari cairan kimia guna mengantisipasi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PMI Kabupaten Bekasi, Ahmad Kosasih menuturkan pengembangan cairan disinfektan ramah lingkungan ini merupakan hasil kolaborasi pihaknya dengan Komunitas Eco Enzime Nusantara wilayah Bekasi.
“Eco Enzime ini akan kita berdayagunakan untuk cairan disinfektan, pengganti dari cairan clorin atau bahan-bahan kimia lain yang sebelum-sebelumnya digunakan sebagai bahan disinfektan ke lingkungan tempat tinggal warga,” kata Ahmad Kosasih, Senin (16/08).
Eco Enzime ini disebut sangat ramah lingkungan karena terbuat dari bahan organik, yakni fermenstasi campuran gula merah, kulit buah-buahan atau sayuran segar serta air. “Eco enzyme tidak menimbulkan bau, bahkan wangi dan yang pasti tidak memiliki dampak negatif terhadap kesehatan karena terbuat dari bahan-bahan organik,” katanya.
Kosasih menambahkan, pada tahap awal PMI Kabupaten Bekasi telah melakukan penyemprotan disinfektan dengan cairan Eco Enzime ini ke sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3 unit truk tangki gunner spraying dengan kapasitas 5000 liter dan 1 unit tim spraying pick up diterjunkan ke wilayah pemukiman padat penduduk, perkantoran, jalan negara hingga ruang publik.
“Dengan penyemprotan ini, masyarakat diharapkan tidak lagi takut tergangganggu akan bau yang menyengat dari cairan yang dikeluarkan dan tidak perlu lagi takut akan kerusakan (pada cat mobil maupun tanaman-red) yang dihasilkan cairan disinfektan,” ucapnya.
PMI Kabupaten Bekasi akan terus berupaya berinovasi dan menggencarkan penyemprotan disinfetan sebagai salah satu upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19. Hal ini sejalan dengan slogan Pemerintah Kabupaten Bekasi di Hari Jadinya yang ke-71, yakni Semangat Berani atau Bekasi Berantas Pandemi.
Sebagai pengisinisiasi, PMI Kabupaten Bekasi mengajak kelompok atau instasi lainnya untuk menggunakan eco enzyme sebagai pengganti bahan cairan disinfektan lain yang terbuat dari kimia, sebagai upaya memerangi wabah Covid-19 yang masih melanda hingga kini.
“Termasuk di kalangan industri, kita juga telah menggandeng Apindo untuk mensosialikan konsep ini ke pelaku-pelaku industri di Kabupaten Bekasi,” kata dia.
Sementara itu perwakilan Komunitas Eco Enzime Nusantara wilayah Bekasi, Herman menuturkan selain mampu membunuh bakteri dan mencegah epidemi, cairan eco enzyme juga memiliki manfaat lain, yakni mengurangi produksi sampah organik. Kulit buah-buahan dan sisa sayuran segar yang biasanya dibuang, kini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan cairan eco enzyme.
“Selain itu cairan eco enzime juga bisa digunakan untuk mengobati berbagai luka (luka luar), kemudian terbukti mampu membersihkan pestisida, herbisida, dan kuman yang ada pada sayur dan buah serta peralatan makan,” kata dia. (ist)