BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Pengamat Politik dari Unisma 45 Bekasi Harun Alrasyid berpendapat bahwa tren Kandidat Kepala Daerah yang fokus pada masalah kebudayaan dan identitas lokal kerap mendapat dukungan dari masyarakat.
BACA : Bang Komar : Pemimpin Harus Bisa Kembalikan Jati Diri Kabupaten Bekasi
“Banyak contohnya. Kita lihat Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil atau Tri Rismaharini, mereka maju dari kebudayaannya. Kondisi ini sebetulnya bisa dimanfaatkan oleh partai politik sebagai salah satu suplemen untuk mengoptimalkan perkembangan partainya. Tapi bukan mendompleng kebudayaan untuk kekuasaan. Pemimpin nantinya harus demikian,” kata Harun, usai menghadiri Diskusi Publik Jelang Pilkada 2017, Kamis (28/04).
Di Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 mendatang, ia pun mengatakan sudah sepatutnya ada kandidat pembeda dalam pertarungan nanti. Kandidat ini harus bisa menunjukkan fokusnya pada kebudayaan dan identitas asli Kabupaten Bekasi.
“Selama ini saya belum mendengar ada pemimpin yang menjadi icon gerakan kebudayaan. Jadi selama inikan banyaknya yang berbicara soal industri, tetapi tidak banyak di kabupaten bekasi yang bicara soal kebudayaan dan identitas lokal,” jelasnya.
Ia menilai bahwa nilai kebudayaan dan identitas lokal itu harus dibangun sehingga generasi-generasi yang akan datang tidak lupa dengan identitas asli daerahnya, mengetahui dan memahami bagaimana budaya Bekasi itu.
“Kabupaten Bekasi ini kan sudah menjadi daerah yang global. Industri dan urbanisasi juga sangat tinggi, sehingga percampuran budayanya juga cukup tinggi. Artinya memang perlu adanya Kandidat Kepala Daerah yang mau berupaya mempertahankan, memperjuangkan kebudayaan dan identitas lokal Bekasi,” tandasnya. (DB)