Pemkab Bekasi Bangun Rumah yang Ambruk Diterjang Banjir Citarum

Camat Pebayuran, Hanip saat meninjau pembangunan rumah warga yang terdampak jebolnya tanggung Sungai Citarum.
Camat Pebayuran, Hanip saat meninjau pembangunan rumah warga yang terdampak jebolnya tanggung Sungai Citarum.

BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN  – Pemerintah mulai melakukan pembangunan rumah warga yang ambruk diterjang banjir akibat jebolnya tanggul sungai Citarum di Kp. Babakan Banten, Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran.

Pembangunan ataupun perbaikan rumah itu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Bacaan Lainnya

“Sekarang mulai berjalan pembangunannya bertahap, bantuan pembagunan itu dari Provinsi Jawa Barat dan Pemkab Bekasi,” kata Camat Pebayuran, Hanief Zulkifli, Rabu (17/03).

Hanief menyebut total ada 55 rumah di Desa Sumberurip dekat titik tanggul jebol Sungai Citarum yang mengalami kerusakan. Dari jumlah itu, 35 rumah rusak berat atau rata dengan tanah dan 20 rumah rusak sedang hingga ringan.

Adapun bantuan pembangunan rumah, baik itu dari Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bekasi jumlahnya sebesar Rp 20 juta.

“Diharapkan proses pengerjaannya rampung sebelum lebaran. Jadi warga rumahnya terdampak pas lebaran bisa sudah pada di rumah masing-masing. Makanya kita pantau terus kasihan kan kalau lebaran engga ada rumah atau masih rusak,” ungkap dia.

Ia menambahkan sebelum rumahnya rampung dibangun, warga sementara tinggal di rumah tetangga, suadara, maupun sekolah. Bantuan logistik bagi warga yang rumahnya rusak juga masih terus diberikan.

“Logistik masih dibantu khusus yang rumahnya terbawa hanyut masih dibantu, walaupun tidak full 100 persen,” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI)  Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung tanggul Kali Citarum di Kp. Babakan Banten Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran yang jebol pada Sabtu 20 Februari 2021 lalu.

Kedatangan Jokowi, disambut hangat oleh warga di Kecamatan Kedungwaringin dan Kecamatan Pebayuran. Bahkan, warga rela menunggu berjam-jam hanya untuk melihat Presiden RI ke 7 melintasi jalan tersebut.

Jokowi menargetkan perbaikan tanggul jebol yang saat ini tengah dikerjakan akan rampung selama dua hari kedepan.  “Ada 3 titik tangul yang jebol. Saya memberi target maksimal 2 hari lagi harus sudah selesai sehingga semuanya bisa bersih dan bisa normal kembali,” ungkap Jokowi, Rabu (24/02).

Selain itu, dirinya juga memastikan rumah warga yang rusak diterjang banjir juga akan diperbaiki. “Ada sekitar 30 yang terdampak, perumahannya akan diselesaikan dalam waktu yang secepatnya,” ujarnya.

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja usai mendampingi Presiden Joko Widodo bersama Mentri Sosial, Mentri PUPR dan Gubernur Jawa Barat mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinisi agar tanggul yang jebol diperbaiki secara permanen.

“Dari kemarin tanggul sudah diperbaiki dengan geobag (karung geotekstil). Saya juga akan koordinasi dengan BBWS dan PUPR pusat agar dibuat permanen. Ada beberapa titik yang memang kondisinya memprihatinkan dan ini sedang kita perbaiki disini kurang lebih 50 meter,” tuturnya.

Selain itu,  Eka juga memastikan Pemerintah Kabupaten Bekasi turut melakukan pendampingan kepada warga pasca banjir. Kemudian, bantuan pun terus disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.

“Kami terus mendampingi di masa pasca banjir ini. Kami ingin memastikan kondisi kesehatannya juga dan asupannya. Bantuan pun terus disalurkan. Patut disyukuri, banjir pun secara keseluruhan sudah mulai surut,” ucap dia.

Untuk diketahui, akibat jebolnya tanggul ini mengakibatkan ribuan warga di empat desa di Kecamatan Pebayuran terdampak. Adapun keempat desa tersebut yakni Desa Sumberurip, Sumberreja, Karangsegar dan Karangharja.

Selain dipicu jebolnya tanggul sungai Citarum, secara umum banjir di Kabupaten Bekasi juga disebabkan hujan intensitas tinggi dan meluapnya sejumlah sungai  seperti Cibeet, Kali Bekasi, Kali Ciherang, Kali Cilemahabang dan lainnya hingga sempat merendam 147 titik di 162 Desa/Keluarahan di 19 Kecamatan pada Minggu 21 Februari 2021 lalu.

Pos terkait