Nama KH. Ma’mun Nawawi diusulkan Jadi Nama Jalan dan Gedung di Kabupaten Bekasi

Ketua PC Satria Kabupaten Bekasi, Ajuk Junaedi (kiri) dan Wakil Ketua PC Satria Kabupaten Bekasi, Jalika (kanan) saat melakukan ziarah ke makam KH. Ma'mun Nawawi di Cibarusah pada (16/07) lalu.
Ketua PC Satria Kabupaten Bekasi, Ajuk Junaedi (kiri) dan Wakil Ketua PC Satria Kabupaten Bekasi, Jalika (kanan) saat melakukan ziarah ke makam KH. Ma'mun Nawawi di Cibarusah pada (16/07) lalu.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA  – Pengurus Cabang Satuan Relawan Indonesia (PC SATRIA) Kabupaten Bekasi mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Bekasi mengabadikan nama KH. Ma’mun Nawawi sebagai nama jalan, gedung ataupun fasilitas dan area publik milik Pemkab Bekasi.

Ketua PC SATRIA Kabupaten Bekasi, Ajuk Junaedi mengatakan sebagai wilayah yang dalam proses perang kemerdekaan dikenal sebagai wilayah basis perjuangan rakyat, banyak nama-nama perjuang yang dikenal oleh masyarakat Kabupaten Bekasi, diantaranya KH. Nur Ali yang telah diakui sebagai Pahlwan Nasional dan KH. Ma’mun Nawawi yang pada tahun 2015 lalu dianugerahi sebagai Pahlwan Santri Nasional dalam peringatan Hari Santri Nasional di Jakarta.

Bacaan Lainnya

“Sejarah perjuangan KH. Nur Alui telah banyak diketahui oleh publik, bahkan beberapa area publik seperti gedung dan jalan telah mengabadikan nama beliau yang tujuannya tentu agar generasi bangsa dapat menghormati, mempelajari dan merefleksikan nilai-nilai perjuangan beliau dalam dimensi kekinian,” kata Ajuk Junaedi, Jum’at (15/09).

Atas dasar itu, sambungnya, pihaknya juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Bekasi juga memberikan penghormatan yang sama terhadap KH. Ma’mun Nawawi yang notabene merupakan tokoh ulama, pejuang dan cendekiawan asal Kp. Cibogo, Desa Singdangmulya, Kecamatan Cibarusah.

“Sejarah telah menorehkan beiau (KH. Ma’mun Nawawi-red) merupakan salah satu tokoh sentral dalam pembentukan Laskar Hizbullah pada era perang kemerdekaan,” ucapnya.

Adapun peran aktif beliau dalam pembentukan Laskar Hizbullah dibuktikan dengan dilaksanakannya pelatihan semi militer bagi para santri di Pondok Pesantren Al Baqiyatus Sholihat yag dipimpinnya, yang kemudian pasca pelatiha Laskar Hizbullah tersebut diterjunkan ke berbagai medan pertempuran seperti di Jombang di bawah pimpinan KH. Wahid Hasyim, di Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo dan di Bekasi dibawah komando KH. Nur Ali.

“Selain itu KH. Ma’mun Nawawi yang wafat di tahun 1975 juga dikenal sebagai cendekiawan. Setidaknya semasa hidupnya, beliau telah berhasil mengarang dan menyusun 63 buku atau kitab yang umumnya merupakan buku-buku referensi untuk memplejari ilmu falakh dan ilmu astronomi bagi para mahasiswa dan imuwan di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah,” tuturnya.

Dengan sekelumit sejarah itu, PC Satria Kabupaten Bekasi mendorong dan mendukung penuh Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk segera melakukan kajian lebih lanjut tentang peran KH. Ma’mun Nawawi dalam proses perang kemerdekaan, serta mengabadikan nama KH.Ma’mun  Nawawi sebagai nama jalan, gedung ataupun fasilitas dan area publik milik Pemkab Bekasi.

“Kami menganggap hal ini perlu dilakukan agar kita semua dapat menghormati, menghargai peran jasa-jasa beliau dan menjadi sepak terjangnya sebaga teladan bagi generasi selanjutnya,” tutupnya. (BC)

Pos terkait