Mushola Ambruk di Bojongmangu Akibat Gempa Diduga Akibat Bangunan Tua

Mushola Nurul Islam di Kp Walahar RT 15 RW 06 Desa Sukabungah Kecamatan Bojongmangu mengalami rusak berat akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Bekasi dan Karawang dengan kekuatan magnitudo 4,9 pada Rabu (20/08) malam.
Mushola Nurul Islam di Kp Walahar RT 15 RW 06 Desa Sukabungah Kecamatan Bojongmangu mengalami rusak berat akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Bekasi dan Karawang dengan kekuatan magnitudo 4,9 pada Rabu (20/08) malam.

BERITACIKARANG.COM, BOJONGMANGU – Warga Kampung Walahar RT 15 RW 06, Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi dikejutkan dengan ambruknya mushola Nurul Islam di wilayah setempat saat terjadi gempa bumi pada Rabu (20/08) malam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Esi Sukaesih (52), warga sekitar mengatakan musala yang ambruk dibangun oleh keluarganya dengan dibantu warga sekitar pada 2010 lalu sebagai tempat untuk salat berjamaah. “Kebetulan saya habis salat langsung ke depan ke rumah kakak, baru sampe ngga lama anak bilang musola gempa. Saya lari ke rumah, memang iya sudah ambruk aja,” kata dia, Kamis (21/08).

Bacaan Lainnya

Esi mengatakan saat ini mMushola berukuran 7×6 meter itu rusak parah. Hampir seluruh atap dan dinding ambruk. Hanya tersisa sisi depan musala yang biasa digunakan imam salat. “Rumah saya mah enggak apa-apa, enggak ada retak atau bagaimana. Tapi ini musalanya yang hancur. Itu padahal pas salat isya masih dipakai, orang saya juga masih bersihin, masih ngepel, malemnya ambruk kena gempa,” ucap dia.

BACA: Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Bekasi

Diakui Esi, gempa pada malam itu cukup kencang hingga membuat dia beserta anak cucunya panik. Usai gempa sejumlah pihak menyambangi warga dan meninjau kondisi mushola. “Ya sudah pada datang semalem, ramai sampai jam 2 pagi. Ya semoga saja enggak cuma didatengi tapi kalau bisa dibenerin juga, karena ini buat ibadah,” ucap dia.

Sekretaris Desa (Sekdes) Sukabungah, Didin Hasanudin mengatakan kondisi mushola yang ambruk tersebut memang sudah tua dan berada di lingkungan dengan populasi warga yang relatif sedikit. “Bangunan mushola itu memang sudah lama, sehingga tidak kuat menahan guncangan gempa,” ungkapnya.

Meskipun gempa terasa cukup kuat di wilayah Bojongmangu, Didin memastikan bahwa rumah-rumah warga di sekitar lokasi tidak mengalami kerusakan. “Kami bersyukur rumah warga tetap aman. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada mengantisipasi gempa susulan,” katanya.

Sebelumnya gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi pada Rabu malam (20/08) sekitar pukul 19.54 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di koordinat 6.48 lintang selatan dan 107.24 bujur timur, tepatnya 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.mengatakan akibat gempa ini sebuah mushola ambruk. “Bangunan mushola roboh akibat gempa. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Dodi menyampaikan bahwa BPBD telah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan aparat desa serta kecamatan setempat. Selain mushola yang ambruk, tim yang diterjunkan juga masih mendata kemungkinan adanya kerusakan pada bangunan lain di wilayah terdampak gempa.

“Kami terus melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan situasi terkendali,” tambah Dodi.

Dalam upaya mengurangi potensi risiko pasca-gempa, BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Dodi juga meminta masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

“Warga kami minta tetap tenang, tapi selalu waspada. Kami sarankan periksa kondisi bangunan di sekitar tempat tinggal. Jika terdapat retakan atau kerusakan, segera menjauh untuk menghindari potensi bahaya,” katanya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait