BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Mempercayai peruntungan melalui shio memang pro dan kontra, namun tidak sedikit orang yang masih mempercayainya. Hal itu tidak menjadi masalah besar jika saling menghargai satu sama lain.
Dalam kalender Cina, tahun 2017 adalah tahun ayam api yang dimulai dari tanggal 28 Januari 2017 hingga 15 Februari 2018.
Salah seorang pengamat Shio asal Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang Utara, Koh Iwan, mengatakan tahun ayam api adalah tahun keberuntungan bagi pribadi yang memiliki ketekunan, mudah berbaur, mudah mengerti, bersahaja, ramah dan banyak akal.
Jika dikaitkan dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 15 Februari 2017 mendatang, maka pasangan pekerja keras, yang mau turun bertemu dengan konstituent dan mendengar keluhan masyarakatlah yang akan akan berpeluang untuk menang.
“Intinya kerja keras. Tujuannya untuk mencapai keberhasilan di tahun shio ayam emas ini,” kata Koh Iwan, Selasa (02/01).
Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, tahun 2017 atau tahun shio ayam api juga diyakininya memiliki warna keberuntungan tersendiri. Warna-warna itu terdapat dalam unsur api seperti merah, jingga, kuning dan biru.
“Tetapi kalau warnanya terlalu dominan seperti merah dan kuning keberuntungannya kurang bagus. Tapi jika warna tidak terlalu mendominasi seperti warna biru dan jingga itu aman,” bebernya.
Ia pun memprediksi bagi pribadi yang lahir di shio yang sama, yakni shio ayam keberuntungan akan lebih mudah didapatkan di tahun 2017 ini seperti yang lahir di tahun 1945, 1957, 1969, 1981, 1993 dan 2005.
“Tetapi kalau lahir lahir di tahun anjing, kelinci, kuda, babi dan domba itu keberuntungannya di tahun ayam emas ini kurang bagus. Tapi kalau semuanya focus dan mempunyai kemampuan yang kuat, bisa saja terjadi. Yang penting mereka mau kerja keras, focus tidak gampang menyerah mau mencapai target yang sudah disusun,” ungkapnya.
Terpisah, akademisi dari Universitas Negeri Islam (Unisma) 45, Adi Susila mengatakan bahwa politik tidak bisa diprediksi melalui shio. Baginya, politik merupakan kegiatan atau cara untuk meraih sesuatu dengan logika dan masif.
Secara Logika, hal yang paling mendasar dalam menentukan siapa yang terbaik. Yakni di ukur dengan survei. “Tentu saja, dalam hal ini. Siapa yang terbaik, bisa dilihat dari survei sebuah lembaga profesional. Bisa jadi, kalau dengan itu secara umum bisa diterima oleh masyarakat,” ujarnya.
“Kalau secara logika, by data yang ada ya, PDI Perjuangan itu sedang berkuasa. Bila dilihat dari survey, PDI Perjuangan menang terus,” kata dia. (BC)