Lapangannya “Dijajah” PRB, Bocah SSB Terpaksa Ngungsi Latihan

Para pemain SSB Bina Muda Sukatani saat menjalani latihan di Lapangan Futsal Srengseng yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani
Para pemain SSB Bina Muda Sukatani saat menjalani latihan di Lapangan Futsal Srengseng yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani

BERITACIKARANG.COM, SUKATANI  – Stadion Mini Sukatani yang selama ini menjadi tempat latihan bagi SSB Bina Muda Sukatani digunakan untuk Pekan Raya Bekasi (PRB).

Kegiatan ini akan berlangsung selama 10 hari kedepan mulai hari ini, Jum’at (02/11) hingga Minggu (12/11) mendatang.

Bacaan Lainnya

Dengan adanya kegiatan ini, SSB Bina Muda terpaksa harus mengambil opsi untuk pindah tempat latihan yakni di Lapangan Futsal Srengseng yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani.

“Dengan adanya PRB, latihan terpaksa pindah ke lapangan futsal. Di futsal kita bayar per jam Rp 70 ribu,” kata pelatih SSB Bina Muda Sukatani, Aang Sutrisna, Jum’at (02/11).

Untuk satu kali latihan, sambungnya, pihaknya membutuhkan waktu antara 3-4 jam.  “Jadi kurang lebih butuh Rp 280 ribu karena menyewa lapangan selama empat jam untuk satu kali latihan,”  ungkapnya.

Adapun biaya yang dikeluarkan, sambungnya, menjadi beban orang tua. “Kalo orang tua tanggapannya beragam ada yang keberatan, ada juga yang nggak,” ucapnya.

Ia pun berharap pasca PRB pihak-pihak terkait dapat merealisasikan janjinya untuk memperbaiki sarana olahraga tersebut. “Ya kita berharap setelah acara semoga sesuai dengan yang dibicarakan (disampaikan-red) lapangan mau diperbaiki lagi,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni memastikan protes yang sempat dilayangkan sejumlah pihak atas penggunaan Stadion Mini Sukatani sebagai lokasi Pekan Raya Bekasi (PRB) telah tuntas.

“Udah clear (tuntas-red) kok. SSB-nya juga udah kita kasih tau bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi akan bikin PRB. Dan itu juga kita perbolehkan karena penyelenggaran PRB itu kan Pemda Kabupaten Bekasi, bukan swasta. Kalau swasta nggak bisa kita kasih, kita larang,” kata Nani, Senin (29/10).

Adapun kerusakan sebagai dampak dari penyelenggaran kegiatan itu, Nani menyatakan Pemda Kabupaten Bekasi akan memperbaikinya melalui anggaran Pemkab Bekasi di tahun 2019. “Nanti dari pemerintah (yang memperbaiki-red) kita anggarkan di 2019,” ucapnya.

Sementara itu Sekretaris ASKAB PSSI Kabupaten Bekasi, Suryadi  berharap penyelenggaran PRB tahun ini menjadi yang terakhir kalinya dilaksanakan di stadion mini.

“Iya, infonya tahun-tahun mendatang stadion mini, akan diperbaiki dan tidak ada lagi sarana olahraga dipakai kegiatan pameran,” ucapnya.

Oleh karenanya, kedepan pihaknya mendorong agar Pemda Kabupaten Bekasi membuat regulasi pemanfaatan Sarana Olahraga di Kabupaten Bekasi untuk kegiatan non olahraga.

“Kegiatan apa-apa saja yang masih dibolehkan dan tidak untuk di stadion mini. Kayak upacara peringatan 17 agustus, hari besar nasional itu boleh tetapi dengan syarat tertentu, misalnya tidak ada panggung atau tenda di tengah lapangan,” kata dia. (BC)

Pos terkait