BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Sejumlah warga yang terdampak banjir di Perumahan The Arthera Hill, Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi berlindung di mushola sebagai tempat pengungsian sementara.
Berdasarkan pantauan pada Rabu (20/11) pagi, beberapa orang warga tampak mulai kembali ke rumah. Namun kepulangan mereka hanya untuk melihat kondisi banjir dan melakukan pembersihan lumpur di dalam rumah.
Iwan (33) salah seorang warga mengatakan banjir yang merendam rumahnya sejak Senin (18/11) malam, sempat surut pada Selasa (19/11) siang. Namun air kembali naik pada malam hari seiring masih tingginya intensitas hujan di bagian hulu.
BACA: Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa Rendam Perumahan The Arthera Hill Serang Baru
“Kemarin siang surut, malamnya air naik lagi. Padahal nggak ada ujan, mungkin kiriman di huli Kali Cikarang. Ini bersih-bersih lagi,” kata dia.
Untuk sementara Iwan menjadikan mushola sebagai tempat pengungsian mengingat lokasinya yang tinggi dan tak jauh dari rumahnya. Selain itu lebih tenang dalam menjalankan aktivitas ibadah.
“Sementara di mushola (ngungsi) ya, anak dan istri disana,” kata dia.
Hal senada diutarakan Tami (28) warga Perumahan The Arthera Hill lainnya. Karyawati salah satu pabrik di wilayah Kecamatan Cikarang Selatan yang tinggal bersama kedua orang tuanya ini berharap ada kebijakan yang diambil pihak pengembang dalam waktu dekat.
Seperti membangun tanggul permanen di bantaran Kali Cikarang atau merelokasi rumah warga yang terdampak banjir ke tempat yang lebih aman.
“Pengennya sih gitu (direlokasi). Karena kalau sudah banjir seperti ini kedepannya bakal susah (penanganannya), khawatir bakal terus-terusan begini (banjirnya),” kata dia.
Sebelumnya, puluhan rumah di Perumahan The Arthera Hill, Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi terendam banjir setinggi dada orang dewasa, Senin (18/11) malam. Hal ini disebabkan meluapnya Kali Cikarang dan saluran drainase yang kurang baik.
Camat Serang Baru, Deny Mulyadi mengatakan di lokasi total ada 74 rumah yang terdampak. Sebanyak 24 rumah diantaranya sudah sudah di tempati penghuni.
“Ya hari ini kita melakukan monitoring ke lokasi. Karena ada laporan dari warga yang rumahnya terdampak banjir tadi malam,” kata Deni saat melakukan monitoring pasca bencana banjir yang merendam puluhan rumah di Perumahan The Arthera Hill, Selasa (19/11)
Deny mengatakan, pihak developer harus bertanggung jawab atas terjadinya musibah ini. Baik itu soal perbaikan draenase ataupun yang lainnya agar tidak lagi terjadi banjir.
“Tadi juga saya sudah sampaikan ke perwakilan developer. Jadi saluran airnya harus segera di perbaiki,” ucapnya.
Sementara itu pihak developer hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangannya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS