BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan layak huni melalui partisipasi aktif dalam ajang Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tahun 2025.
Dalam verifikasi lanjutan yang digelar secara virtual oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu, Kabupaten Bekasi berhasil masuk dalam nominasi lima besar yang akan mendapatkan predikat Swasti Saba Wiwerda sebagai Kabupaten-Kota yang mencapai tingkat kesehatan yang baik.
Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja menjelaskan pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh perangkat daerah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait dalam mewujudkan program Kabupaten/Kota Sehat di Kabupaten Bekasi. Namun demikian, ia tidak menampik bahwa masih ada beberapa hal yang perlu segera diperbaiki.
“Dengan segala kompleksitas wilayah dan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 3 juta jiwa, capaian ini patut dibanggakan sekaligus menjadi tantangan untuk terus memperbaiki diri. Ini harus menjadi motivasi untuk membuktikan bahwa pembangunan yang sehat dan berkelanjutan tetap bisa diwujudkan di tengah kepadatan dan kompleksitas tersebut,” ungkapnya.
Salah satu indikator penting yang turut menjadi perhatian adalah penanganan stunting. Asep menyebutkan bahwa upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan signifikan. “Kita mengalami peningkatan kinerja hingga 100 persen karena komitmen bersama, mulai dari pemerintah daerah, universitas, masyarakat, hingga organisasi masyarakat,” jelasnya.
BACA: Dukung Program Zero New Stunting di Kabupaten Bekasi, Lippo Cikarang Gelar Pelatihan Kader Posyandu
Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Bekasi, Fadly Marissatrio mengatakan, evaluasi dari tim pusat merupakan bahan penting untuk melakukan perbaikan program secara menyeluruh. “Harapan kami, verifikasi lanjutan ini bisa menjadi dasar evaluasi bagi seluruh perangkat daerah yang terlibat, agar lebih optimal dalam mendukung pelaksanaan program Kabupaten/Kota Sehat,” ujar Fadly.
Dia menambahkan, evaluasi ini bukan hanya untuk melengkapi kekurangan saat ini, tetapi juga untuk perencanaan jangka panjang. Menurut Fadly, kekurangan yang ditemukan dalam proses verifikasi akan segera ditindaklanjuti oleh perangkat daerah terkait, terutama dalam melengkapi dokumen dan bukti fisik pelaksanaan program. “Nanti akan kami integrasikan ke dalam perencanaan dan penganggaran tahun berikutnya,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya komitmen lintas sektor dalam pelaksanaan program KKS. Menurutnya, keberhasilan Kabupaten Bekasi tidak lepas dari sinergi antara sektor kesehatan, pendidikan, lingkungan, serta peran aktif masyarakat. “Semua pihak punya peran penting, dan inilah yang akan terus kita kuatkan,” tandasnya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS