Ketua IKPM Gontor Kabupaten Bekasi Sesalkan Siaran TV Swasta yang Dinilai Menyudutkan Pesantren

Ketua IKPM Gontor Kabupaten Bekasi, Aboy Maulana.
Ketua IKPM Gontor Kabupaten Bekasi, Aboy Maulana.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG BARAT- Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Kabupaten Bekasi, Aboy Maulana mengungkapkan kekecewaannya terhadap salah satu tayangan program televisi (TV) swasta yang dinilai telah menyudutkan dunia pesantren, khususnya Pondok Pesantren Lirboyo. Menurutnya, tayangan tersebut tidak hanya melukai perasaan umat Islam dan para santri, tetapi juga masyarakat Indonesia secara umum.

Aboy menilai bahwa pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam sejarah dan pembangunan bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa tanpa kehadiran pesantren, perjalanan bangsa tidak akan terbentuk seperti saat ini. Tayangan yang dinilai tidak berimbang tersebut dianggap merugikan citra pesantren di mata publik.

Bacaan Lainnya

“Tayangan program di salah satu stasiun TV swasta yang kita saksikan belakangan ini tentang pesantren Lirboyo itu amat sangat menyakiti perasaan seluruh warga Indonesia,” ujar Aboy Maulana, Rabu (15/10).

BACA: Pengurus IKPM Gontor Kabupaten Bekasi Resmi Dilantik

Dirinya meminta pihak stasiun TV swasta tersebut untuk tidak hanya menyampaikan permintaan maaf melalui media, tetapi juga memperbaiki pola pemberitaan agar lebih konstruktif dan berimbang terhadap lembaga pendidikan Islam.

Aboy berharap media dapat memberikan gambaran yang lebih positif tentang pesantren, sesuai dengan realitasnya yang kini semakin modern dan adaptif terhadap perubahan zaman. “Jangan memframing atau menyudutkan seolah-olah pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang tidak modern. Pesantren bukan lembaga yang kumuh atau primodial,” tegasnya.

Lebih lanjut, Aboy menekankan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam menjaga moral dan karakter generasi muda di tengah arus budaya asing dan pengaruh teknologi digital yang tidak terfilter. Menurutnya, pesantren adalah benteng terakhir dalam membentuk kepribadian bangsa di tengah tantangan global.

“Pesantren itu benteng pertahanan negara kita dari serangan luar, benteng terakhir yang membentuk karakter anak-anak dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa di tengah maraknya gaya hidup konsumtif dan pengaruh budaya asing, pesantren tetap menjadi tempat pembinaan generasi muda agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan keislaman. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait