Ketika Banjir Jadi Wahana Bermain Anak

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN UTARA  – Luapan Kali Bekasi kembali menerjang pemukiman warga di Kp. Gabus, Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara.

Seakan berada di sebuah wahana air, air banjir yang berwarna coklat dan berbau itu dimanfaatkan oleh sejumlah anak-anak kecil untuk berenang, serta berendam di air tersebut.

Bacaan Lainnya

Ekspresi keceriaan terpancar pada wajah anak-anak tersebut seakan tidak takut bahaya mengintai. Terlebih, luapan air banjir tersebut banyak mengandung bakteri ataupun kuman yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.

Salah satu warga, Maimunah mengatakan saat banjir mulai sedikit surut salah seorang anaknya meminta izin untuk main air di genangan air yang masuk ke gang rumahnya.

“Bocahnya minta main air. Udah dilarang tapi rewel,” kata Ibu tiga anak ini, Minggu (31/10).

Menurut Maimunah, setiap banjir tiba, anak-anak kecil di wilayahnya memanfaatkan lokasi ini sebagai tempat bermain. “Biasanya emang gitu, kalau banjir anak-anak di sini emang main main air,” jelasnya.

Maimunah mengaku, dirinya mengerti bahwa air banjir yang menggenangi pemukiman warga berbahaya serta memiliki kandungan tak baik bagi kesehatan. Demi si buah hatinya tidak rewel jadi ia pun harus rela mengalah.

“Ya kadang ngeri juga, takut lagi main malah kebawa air. Tapi mau gimana lagi, biar bocah nggak rewel mas,” kata dia.

Sebelumnya, meningkatnya tinggi muka air (TMA) aliran Sungai Cileungsi-Cikeas pada Sabtu (30/10) malam menyebabkan banjir di Kampung Gabus, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara.

Wawan Gunawan Ketua RT 01/001 Desa Sriamur, menjelaskan banjir setinggi 150 cm, sempat merendam 15 rumah warga yang tinggal di dekat aliran Kali Bekasi dini hari tadi.

“Air naik itu jam 1 malam, kemudian jam 2 puncak-puncaknya. Ada 15 KK yang kena banjir,” ujar Wawan, Minggu (31/10)

Wawan menjelaskan genangan yang cukup lama surut menyebabkan warga harus mengungsi di rumah tetangga maupun sekolah-sekolah.

Selain dikarenakan banjir kiriman, hujan deras yang melanda kawasan Tambun Utara sejak Sabtu (30/10) sore, juga jadi salah satu faktor air lambat turun.

“Memang hujan deras dari sore sampai malam, terus mati lampu juga. Kemudian pas air naik, warga pada evakuasi barang-barang dulu. Kemudian mereka saya arahkan buat ngungsi,” ungkapnya.

Wawan mengkhawartirkan banjir susulan kembali merendam permukiman warga. Oleh sebab itu, ia berharap Pemkab Bekasi menyediakan posko evakuasi bagi warga yang terdampak banjir.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln menjelaskan banjir di Kampung Gabus baru surut pada pukul 11.00 WIB.

“Hujan deras di wilayah hulu mengakibatkan meluapnya Kali Bekasi. Banjir baru surut jam 11 tadi. Tim kami telah melakukan pendataan dan langkah evakuasi beserta menyediakan peralatan yang dibutuhkan mana kala terjadi banjir susulan,” tutur Henri. (BEN)

Pos terkait