Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi Diadukan Ke Polisi

Ketua Umum LSM Benteng Bekasi, Turangga Uda Wicaksana saat mendapingi pengaduan warga ke Unit Krimsus Polres Metro Bekasi, Selasa (27/11).
Ketua Umum LSM Benteng Bekasi, Turangga Uda Wicaksana saat mendapingi pengaduan warga ke Unit Krimsus Polres Metro Bekasi, Selasa (27/11).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Wahyudi Amsar diadukan ke Polres Metro Bekasi. Aduan ini dilakukan menyusul adanya pernyataan dari yang bersangkutan bahwa peristiwa kematian ikan di sungai dan tambak milik warga di Kp. Sembilangan, Desa Huripjaya, Kecamatan Babelan dan di Kp. Sembilangan, Desa Samuderajaya Kecamatan Tarumjaya tidak benar alias Hoax.

BACA: Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sebut Kabar Matinya Ribuan Ikan di Sungai Kaloran, Hoax!

Bacaan Lainnya

Ketua Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPL), Muhammad Sahili mengatakan warga, khususnya petani tambak di kedua wilayah itu mengaku kecewa dengan statemen yang dilontorkan Wahyudi Amsar.

“Masyarakat bukan malah dapat solusi malah dibilang menyebar hoax, padahal kematian ikan di tambak adalah benar adanya mulai dari tangal 3 November 2018 lalu yang terjadi di sungai dan hingga saat ini masih ada tambak petani yang ikannya mati,” kata Muhammad Sahili saat ditemui di Polres Metro Bekasi, Selasa (27/11).

Ia mengatakan akibat kejadian ini para petani tambak merugi hingga ratusan juta rupiah. Namun sampai saat ini belum ada solusi dari instansi tersebut. “Awalnya warga hanya mengharapkan adanya solusi, misalnya bantuan bibit udang dan ikan bandeng, tapi malah mendapat jawaban yang kurang enak bahkan mengecewakan,” ungkapnya.

BACA: Masih Ditemukan Ikan di Tarumajaya dan Babelan yang Mati Mendadak, Masih Dianggap Hoax?

Atas kejadian itu, pihaknya bersama sejumlah warga mengadukan persoalan ini ke Unit Krimsus Polres Metro Bekasi dengan didampingi Ketua Umum LSM Benteng Bekasi, Turangga Uda Wicaksana.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Wahyudi Amsar belum lama ini mengklarifikasi pernyataannya. Menurutnya, pihaknya tidak mengatakan persoalan matinya ikan di sungai dan tambak milik warga di wilayah utara Kabupaten Bekasi hoax.

“Kan saya bilang jangan-jangan itu hoax, karena begitu dilihat dibawah tidak ada apa-apa. Nanti kalau ada nanti kita lihat lagi, kan gitu saya bilang. Saya nggak menyatakan itu (hoax), jangan-jangan, kan saya bilang begitu, itu berita lama digoreng lagi saya bilang, kan gitu,” kelitnya.

Apalagi, sambungnya, dari penelusuran pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi sebelumnya juga tidak ditemukan adanya peristiwa kematian ikan di sungai dan tambak milik warga.

“Kan LH juga sudah turun kesana dan bilang ke saya nggak ada apa-apa, mau gimana lagi? Kalau begini caranya kan ini mengadu domba saya. Jangan begitulah, coba diralat lagi. Saya nggak bermaksud begitu, tetapi jangan-jangan itu hoax karena waktu itu kan udah nggak ada apa-apa lagi ketika tim kesana,” kata Wahyudi.  (BC)

Pos terkait