BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kepala Dinas Binamarga dan Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Bekasi, Iwan Ridwan angkat bicara mengenai banjir yang kerap menerjang pemukiman warga di Kali Ulu.
Iwan mengatakan masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut harus dilakukan secara komprehensif dan perlu dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk masyarakat.
“Kali Ulu sebetulnya sudah kita coba lakukan normalisasi, ada beberapa titik tetapi ternyata saat itu ada beberapa lokasi (alat berat-red) kita nggak bisa turun karena warganya tidak mau,” kata Iwan Ridwan, Kamis (12/08).
Padahal, kata Iwan, jika mengacu kepada aturan yang ada wilayah sempadan sungai adalah milik negara. “Kita sudah mencoba mediasikan, kita undang pihak Kecamatan, Kepala Desa dan PJT. Saat itu PJT tidak hadir dan wargapun tetap tidak mau. Akhirnya, titik normalisasi itu kita pindahkan,” tuturnya.
Iwan menegaskan, penanganan banjir sejatinya tidak bisa hanya bisa dilakukan oleh pemerintah, namun juga masyarakat. “Dukungannya juga bukan hanya dalam bentuk dukungan saat ada pembangunan, tetapi juga harus menerapkan perilaku hidup sehat seperti salah satunya tidak membuang sampah ke sungai,” kata dia.
Dirinya mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi antar instansi untuk penanganan banjir agar tidak kembali terulang. “Tetapi kan kita juga punya mekanisme penganggaran, termasuk soal penanganan jalan rusak. Yang jelas, kalau mau dinormalisasi harus menyeluruh, termasuk dalam penganggarannya harus ada goodwill dari semua stakeholder,” tuturnya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi pada Selasa (10/08) dinihari kembali menyebabkan bencana banjir. Banjir langganan kembali menerjang pemukiman warga yang berada di bantaran Kali Ulu.
Hingga Selasa (10/08) siang, air banjir setinggi 50 – 150 centimeter lebih, masih merendam ratusan rumah warga di dua desa, yakni Tanjungsari dan Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara.
“Semalam itu hujan deras, paginya air naik dan merendam pemukiman. Kalau disini rumah yang kerendam seratusan tapi kalau warga ada sekitar empat ratusan,” kata salah seorang warga, Adi Suhada (40).
Selain merendam pemukimann, banjir juga merendam barang elektronik milik warga. Mereka berharap pemerintah segera melakukan penanganan jangka panjang untuk menangulangi banjir.
“Belum dapet bantuan, Bang. Makan pagi aja belom. Mana semua barang-barang saya kerendam. Ya kalau kita sih kepengennya sungainya di normalisasi,” kata Mameh Suarni, warga lainnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincon mengatakan banjir merendam RT 004 RW 002 Desa Tanjung Sari dan RT 002 RW 001 Desa Karang Raharja, Kecamatan Cikarang utara. Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan meluapnya aliran Kali Ulu.
“Ketinggian banjir kurang lebih 100-150 cm,” kata Henri.
Henri mengungkapkan pihaknya tidak mendirikan tenda pengungsian, dikarenakan kondisi banjir di wilayah tersebut sudah mulai surut.
“Waktu awal banjir kita lakukan evakuasi warga ke tempat aman. Tapi siang ini mereka sudah kembali ke rumah karena banjir sudah mulai surut,” katanya. (BC)