BERITACIKARANG.COM, SETU – Goloran adalah istilah gotong royong yang dilakukan masyarakat Bekasi untuk memperkuat tali silaturahmi dan persaudaraan serta kerukunan antar warga. Menjelang bulan Ramadhan, masyarakat Kp. Serang RT 01 dan 02 /01 Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu sudah menjadikan goloran sebagai budaya rutin dengan membersihkan rumput atau ranting di sekitar lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Anggota Polsek Setu, Bripka Nursalim didampingi Babinsa Desa Tamanrahayu, Pelda Tohap saat ditemui BERITACIKARANG.COM, Minggu (26/05) di Pemakaman Kp. Serang RT 01 dan 02/01 Desa Tamanrahayu, mengatakan bahwa kerja bakti gotong royong atau goloran di pemakaman termasuk awam baginya serta masyarakat yang belum mengetahui budaya masing masing daerah atau bagi kaum pendatang.
Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk ikut serta bersama masyarakat setempat membersihkan tempat pemakaman umum dengan cara memotong rumput ranting pohon dan menyapu sekitar jalan pemakaman dan pusara. Pasalnya, selama ini yang sering bersihkan hanyalah jalan umum, perkantoran ataupun tempat lain, bukan pemakaman.
“Saya baru mengetahui tradisi ini. Tetapi tentu kita harus ikut terjun ikut goloran bersama masyarakat,” kata Bripka Nursalim.
Kepala Desa Taman Rahayu, H. Wahid mengapresiasi Bripka Nursalim dan Pelda Tohap. Ia pun memberikan acungan jempol kepada keduanya yang sudah meluangkan waktunya dan hadir ditengah-tengah masyarakat.
“Memang sudah sepatutnya jika seorang pembina Desa atau Binmaspol dan Babinsa mengetahui adat istiadat masyarakat binaanya dan terjun bersama masyarakat karena fungsinya sebagai pengayom masyarakat,” kata H. Wahid. (DB)