BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG – Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan terjadi jelang pergantian tahun 2021 ke 2022, tak terkecuali di Pasar Induk Cibitung.
Bahkan harga cabai rawit merah yang banyak dicari oleh masyarakat, merangkak naik sejak akhir November 2021.
“Sebenarnya kalau mulai naik itu sejak akhir November. Masuk ke Desember naiknya drastis,” kata Indun (43) seorang pedagamg di Pasar Induk Cibitung, Senin (20/12).
Indun menjelaskan di akhir November, cabai rawit merah dibanderol seharga Rp38.000 per kilogram, hingga kemudian memasuki awal Desember, harganya naik menjadi Rp40.000 per kilogram.
Lalu, harganya terus merangak menjadi Rp60.000 per kilogram di pekan kedua dan kini kembali naik menjadi Rp82.000 per kilogram.
“Sekarang jadi Rp82.000 sekilonya. Enggak tahu ya apa bakalan naik lagi atau enggak,” tuturnya.
Indun menjelaskan kelangkaan barang menjadi faktor utama melonjaknya harga cabai rawit merah. Gagal panen karena musim hujan di daerah pemasok membuat komoditasnya semakin berkurang.
Bahkan ia menjelaskan kini hanya diperbolehkan mengambil barang sebanyak 10 karung dari yang awalnya 20 karung per hari.
“Dari pemasoknya sudah mulai langka. Kita saja udah dikurangin belinya karena bagi-bagi buat pedagang lain. Satu karung kan isinya 80 kilogram. Biasanya saya dikasih 15 sampai 20 karung, sekarang maksimal boleh beli cuma 10 karung saja,” kata Indun.
Senada dengan Indun, Kassubag TU UPTD Pasar Induk Cibitung, Isep Kadarisman menjelaskan kenaikan harga cabai rawit merah terjadi dalam sepekan terakhir.
“Tanggal 16 sampai 17 Desember memang sudah di angka Rp73.000, terus sekarang sudah naik lagi jadi Rp82.000 per kilogram,” ujarnya.
Isep mengakui bahwa kenaikan harga cabau rawit metah di Pasar Induk Cibitung sangat mempengaruhi harga di pasar-pasar kecil yang tembus hingga Rp100.000 per kilogram.
“Karena memang pasar-pasar kecil di Kota Bekasi, Bogor, Depok dan sekitarnya ngambil sayuran di sini. Kalau di sini sudah tinggi harganya, sudah pasti di bawahnya lebih tinggi lagi,” tutur Isep. (BC)