BERITACIKARANG.COM, TAMBUN UTARA – Tim SAR Gabungan menemukan bocah berinisial AFA (10) yang tenggelam di danau Perumahan Griya Srimahi Indah, Kp. Alas Malang Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara pada Senin (12/12) sekitar pukul 08.20 WIB.
Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Fazzli menjelaskan korban ditemukan meninggal dunia setelah tim SAR melakukan proses penyelaman pada radius 5 meter dari lokasi kejadian di kedalaman kurang lebih 7 meter.
“Korban tadi pagi ditemukan melalui proses penyelaman dari tim penyelam personil rescue Kantor SAR Jakarta pada radius 5 meter dari lokasi kejadian dan pada kedalaman 7 meter,” ungkap Fazzli dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/12) siang.
Tim SAR Gabungan kemudian melakukan proses evakuasi menuju rumah duka dan menyerahkan jasad korban kepada pihak keluraga untuk proses selanjutnya.
“Ungkapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga korban atas musibah ini dan terima kasih atas sinergi personil SAR gabungan dalam upaya pencarian terhadap korban,” kata Fazzli.
Terpisah, orang tua korban, Ikhwanul Hakim berterimakasih kepada Tim SAR Gabungan yang telah menggelar misi pencarian sejak Minggu sore. Setelah tiba di rumah duka, jasad korban selanjutnya akan dikebumikan di wilayah Bintara, Kota Bekasi.
“Saya ucapkan terima kepada tim SAR para relawan yang telah bekerja hingga anak saya ditemukan,” ucapnya.
Sebelumnya, AFA dikabarkan tenggelam pada Minggu (11/12) siang sekira pukul 12.00 WIB. Informasi sementara yang diterima, peristiwa bermula ketika AFA bermain di tepi danau bersama kedua temannya. Diduga karena terpeleset, korban kemudian tenggelam di danau tersebut.
Setelah mendapatkan informasi, TIM SAR Gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Jakarta, Polsek Tambun, Babinsa Tambun Utara, BPBD Kab.Bekasi, Korgad Rescue, Retara, Hirpala, Trans 7 Rescue, ESLAN, PMI Kab.Bekasi, Destana Babelan, SRB, Pemuda Pancasila, FPRB Kab.Bekasi, SAR MTA, Tagana Kab.Bekasi, Katana Jatimulya, Perangkat Kecamatan Tambun Utara, Polmas Bogor Raya, GMI IREX, OI Crisis Center, dan masyarakat sekitar melakukan proses pencarian.
Upaya pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran di bawah permukaan air menggunakan Aqua Eye dan Underwater Searching Device, yang kemudian dilanjutkan dengan penyelaman di sekitar lokasi kejadian serta pencarian dengan melakukan pengamatan visual di sepanjang bantaran danau tersebut. (dim)