BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Hari Raya Lebaran identik dengan pemberian tunjangan hari raya (THR) baik untuk saudara maupun kerabat. Jasa penukaran uang baru di Kabupaten Bekasi pun bermunculan menjelang Lebaran.
Keberadaannya menjamur di sepanjang Jalan Raya Pantura, Jalan Raya Inspeksi Kalimalang, Jalan Cikarang-Cibarusah hingga kawasan permukiman padat penduduk seperti di Kawasan Lippo Cikarang maupun Jababeka.
Uang pecahan baru yang disediakan mulai dari nominal Rp2ribu hingga Rp20 ribu. Pecahan uang baru yang paling diminati adalah Rp5 ribu. Uang pecahan tersebut banyak diburu karena kebanyakan akan diberikan untuk anak-anak.
“Kami ada pecahan Rp2 ribu, 5 ribu, 10 ribu sampai 20 ribu. Yang paling banyak dicari pecahan 5 ribu,” kata Ucok, salah seorang penyedia jasa penukaran uang baru saat ditemui di area traffic light SGC, Kecamatan Cikarang Utara, Minggu (24/04).
Ucok mengatakan, omzet jasa penukaran uang baru biasanya terus meningkat saat mendekati Lebaran. Setiap lapak bisa menghabiskan sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta per hari dengan keuntungan Rp400 ribu sampai Rp500 ribu.
“Jadi kalau tukar sebanyak Rp100 ribu, biayanya Rp110 ribu. Kalau Rp200 ribu jadi Rp220 ribu. Pokoknya 10 persen tarifnya,” katanya.
Ia memprediksi puncak penukaran uang antara H-2 atau H-3 lebaran. Saat itu biaya tambahan penukaran uang bisa naik antara dari 10 hingga 15 persen.
“Kalau sudah mendekati H-2 atau H-3 Lebaran, dari 10 persen bisa naik Bang hingga 15 persen,” kata dia.
Sementara, Wawan salah satu pengguna jasa tukar uang baru mengaku lebih dipermudah dengan adanya jasa penukaran uang. Pasalnya jika ia ke Bank harus mengantri cukup lama.
“Ini pertama sih tukar uang baru disini, buat keperluan nanti lebaran biasa tradisi ada kan bagi-bagi uang jajan ke anak-anak” kata dia. (dim)