Jababeka Kembali Dikepung Banjir

Tampak para pengendara motor sedang berusaha melintasi jalan raya di pusat pertokoan Jababeka II, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara akibat air Sungai Cilembahabang meluap, tadi malam (12/12).
Tampak para pengendara motor sedang berusaha melintasi jalan raya di pusat pertokoan Jababeka II, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara akibat air Sungai Cilembahabang meluap, tadi malam (12/12).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Hujan deras yang terjadi pada Rabu (12/12)sore kemarin tak hanya menyebabkan banjir di Kawasan proyek apartemen Meikarta milik Lippo CIkarang, melainkan juga di Kawasan pemukiman elite lainnya, yakni Jababeka.

Informasi yang diterima, banjir di Jababeka ini berasal dari luapan Sungai Cilemahabang. Selain merendam Jl. raya di pusat pertokoanJababeka II, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, air juga menggenangi sejumlah pemukiman warga.

Bacaan Lainnya

“Seharusnya pihak yang bertanggungjawab mengelola kawasan kita (Jababeka-red) dan yang mengelola Sungai Cilemahabang bisa melakukan langkah antisipasi. Karena akhir bulan lalu juga jalan di depan rumah kami kebanjiran,” ujar Iin Muslihah (56), salah seorang warga Perumahan Kasuari,Jababeka.

Menurutnya, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi juga harusnya menegur pengembang kawasan Jababeka. Karena, setiap hujan deras turun, air Sungai Cilemahabang selalu meluap ke jalan raya.

“Walaupun saat ini pihak pengembang sedang melakukan pelebaran saluran draenase yang di depan Starbucks, namun harusnya langkah itu sudah dilakukan sejak jauh hari,” ucapnya.

Sebelumnya, curah hujan yang tinggi membasahi wilayah Kabupaten Bekasi itu terjadi sejak pukul 15.00. Dalam hitungan beberapa jam, air Sungai Cilemahabang sudah tak bisa menampung debit air yang tinggi. Sehingga, air pun meluap ke jalan raya.

Informasi yang dihimpun, air banjir mulai menggenangi Kawasan Industri Jababeka II sekitar pukul 17.00. Jalan raya di pusat pertokoan Jababeka pun ikut tergenang air. Luapan air sungai ini semakin tak terbendung ketika waktu memasuki pukul 18.00.

Sejumlah kendaraan roda dua juga mulai terlihat mogok tak bisa memacu kendaraannya karena ketinggian air terus meninggi hingga setinggi lutut orang dewasa. “Menyesal saya terobos banjir ini bang. Motor saya mogok dan terus meninggi airnya,” ujar Aprianto (29), salah seorang pengendara motor yang mogok ketika melintasi jalan tersebut.

Sekitar pukul 21.00, air banjir mulai menyusut karena hujan mulai reda. Arus kendaraan pun terpantau kembali lancar. Beberapa kendaraan roda dua yang sempat mogok terlihat telah kembali memacu motornya. (BC)

Pos terkait