Geger Ramai Pabrik Pindah dari Cikarang ke Jawa Tengah, Cek Faktanya

Ilustrasi
Ilustrasi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Beberapa waktu terakhir, media sosial dihebohkan dengan narasi yang menyebutkan banyak perusahaan di Cikarang memutuskan untuk pindah ke Jawa Tengah akibat tingginya upah buruh di kawasan tersebut. Namun, fakta terbaru justru menunjukkan hal sebaliknya.

Raksasa industri asal Jerman, Bosch, telah mengumumkan rencana besar mereka untuk membangun pabrik baru di Cikarang. Proyek manufaktur ini akan menjadi salah satu investasi terbesar di kawasan Industri Deltamas dengan nilai awal mencapai 25 juta Euro. Pabrik ini direncanakan selesai pada tahap pertama pada kuartal I tahun 2027.

Bacaan Lainnya

Keputusan perusahaan ini secara tidak langsung menepis isu bahwa Cikarang ditinggalkan oleh para pelaku industri.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi, Hasyim Adnan, menegaskan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait adanya relokasi pabrik dari Cikarang ke daerah lain dengan alasan upah.

“Kami belum mendapatkan informasi terkait perusahaan yang akan merelokasi pabriknya. Selama ini kami hanya menerima laporan realisasi investasi dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM),” ungkap Hasyim pada Senin (24/11).

BACA: Bekasi Jadi Kawasan Sunrise Property: Lippo Cikarang Catat Lonjakan Penjualan 224 Persen!

Berdasarkan data semester 1 tahun 2025, Kabupaten Bekasi mencatat total realisasi investasi sebesar Rp40 triliun lebih, tertinggi di Jawa Barat diatas Karawang Rp 30 triliun lebih dan Bogor Rp14 triliun lebih.

Angka ini terdiri dari investasi perusahaan modal asing (PMA) sebesar Rp24 triliun lebih dan perusahaan modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp15 triliun lebih. Sektor jasa, industri kendaraan bermotor, serta listrik dan gas menjadi penyumbang terbesar investasi tersebut.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Fuad Hasan. Ia menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai relokasi perusahaan dari wilayah tersebut karena persoalan upah.

“Belum ada laporan ke dinas terkait perusahaan pindah atau relokasi yang berdampak langsung dari kenaikan upah minimum,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris KC FSPMI Bekasi, Sarino, menyebut bahwa narasi mengenai banyaknya pabrik yang pindah dari Cikarang sering kali dibesar-besarkan. Ia justru menyoroti fakta bahwa investasi baru terus berdatangan ke wilayah tersebut. Menurutnya, industri di Cikarang saat ini berkembang pesat dengan segmentasi yang kuat di sektor elektronik, otomotif, dan logam.

Sarino juga menyatakan bahwa keberadaan industri di Jawa Tengah lebih merupakan bagian dari konsentrasi kawasan industri yang terfokus pada sektor tertentu. Semarang menjadi pusat pakaian dan tekstil, Batang berkembang dengan industri sembako, sepatu, dan tekstil, sementara Kendal menarik banyak investasi non-otomotif.

“Kami mendukung pemerataan pembangunan industri. Dengan begitu, lapangan pekerjaan di daerah akan tumbuh dan ekonomi lokal juga meningkat,” ujar Sarino. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait