BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Tak jauh berbeda dengan kurma, timun suri sudah jadi satu dari sekian banyak buah idaman saat bulan Ramadhan tiba. Selain mudah dibuat menjadi menu berbuka puasa, bagi sebagian kalangan timun suri juga diyakini bagus untuk kesehatan dan menjaga kesegaran tubuh.
Kendati demikian, bagi masyarakat yang berminat membeli timun suri untuk menjadi teman berbuka saat puasa, tampaknya harus mengeluarkan uang setidaknya Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, harga timun suri tahun ini jauh lebih mahal bahkan hampir naik dua kali lipat.
“Tahun ini harga timun suri naik. Kalau yang kecil dulu saya jual Rp. 6000 sekarang antara Rp. 8.000 sampai Rp 10.000, yang sedang Rp 15.000 dan yang besar Rp 20.000,” ungkap Wardi (56) salah seorang penjual timun suri musiman di Jl. Inspeksi Kalimalang, Kamis (15/04).
Pria asal Karawang ini mengatakan penyebab naiknya harga timun suri yakni banyaknya gagal panen yang dialami petani timun suri karena curah hujan yang tinggi. “Timun suri ini cocok di musim panas, kalau musim hujan seperti sekarang ini banyak yang panennya gagal, jadi stok tidak ada,” kata dia.
Salah seorang pembeli, Sepriyanto (36) mengatakan timun suri menjadi salah satu buah kegemarannya untuk berbuka puasa. Selain mudah diolah, timun suri diyakini bagus untuk kesehatan seperti mencegah dan mengobati panas dalam. “Biasanya sama istri dibikin es timun suri. Katanya sih bagus buat panas dalam,” tuturnya.
Kenaikan harga tidak menyurutkan minat pria asal Cikarang Timur ini untuk membeli timun suri. Menurutnya, kenaikannya harga buah pelepas dahaga tersebut tidak terlalu signifikan dan masih tergolong wajar. “Masih wajar, apalagi Ramadhan ini juga musim hujan setiap sore, mungkin ini jadi kendala,” kata dia. (BC)