Dukungan ke Pemkab Bekasi Untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Terus Mengalir

Organisasi Masyarakat Gerakan Militansi Pejuang Indonesia (GMPI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai di Komplek Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi, Kamis (23/06).
Organisasi Masyarakat Gerakan Militansi Pejuang Indonesia (GMPI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai di Komplek Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi, Kamis (23/06).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Organisasi Masyarakat Gerakan Militansi Pejuang Indonesia (GMPI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai di Komplek Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi, Kamis (23/06).

Ketua GMPI DPD Kabupaten Bekasi Rangga Weuni menjelaskan aksi damai dilakukan guna mendukung penuh program-program Pemerintahan Kabupaten Bekasi dibawah komando Pj Bupati Dani Ramdan untuk kepentingan masyarakat.

Sebab potensi daerah Kabupaten Bekasi yang dijuluki Kota Industri terluas Se-Asia Tenggara, hingga kini belum mampu dioptimalkan dengan baik dan benar, khususnya untuk mengatasi berbagai persoalan serta kesenjangan sosial di Kabupaten Bekasi.

“Banyaknya perusahaan yang berada di Kabupaten Bekasi ini seharusnya membawa dampak yang positif untuk masyarakat, bukan cuma hanya mengambil keuntungannya saja tanpa memperdulikan hak-hak masyarakat di lingkungan sekitar hungga mengabaikan segi tata kelola insfratruktur, alur sistem lingkungan dan permasalahan UMKM,” kata Rangga Weuni.

Rangga mengungkapkan adanya kesenjangan dan keseimbangan ekonomi yang melanda masyarakat di Kabupaten Bekasi semakin hari semakin kritis.

“Adanya ribuan perusahaan yang berdiri di Kabupaten Bekasi, percuma saja, jika perusahaan-perusahaan tersebut tidak memberikan dampak kontributif terhadap masyarakat, melainkan hanya dampak negatif yang biasanya kerap didapati oleh masyarakat,” tuturnya.

Dari begitu padat dan semrawut nya perusahaan yang berada di Kabupaten Bekasi Rangga menerangkan satu di antara banyaknya perusahaan tersebut akan berdampak mengakibatkan pencemaran, populasi udara, aliran sungai yang rentan akan terkontaminasi limbah berbahaya.

“Sampai saat ini (Kabupaten Bekasi) dengan memiliki 10 (sepuluh) kawasan industri yang terbangun dengan luas lahan kawasan 9.496 Ha, perusahaan perusahaan tersebut belum memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat dalam sektor perekonomiannya”

Ia menjelaskan salah satu sektor potensial yang bisa mendobrak masalah tersebut yaitu berkaloborasi dengan masyarakat sekitar terkait dengan pengolahan limbah khususnya limbah sisa dan skrap logam (B3 dan Non B3).

“Dengan adanya kolaborasi, pemberdayaan masyarakat sekitar akan berjalan optimal sehingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan berkurangnya tingkat kemiskinan di daerah Kabupaten Bekasi,” kata dia.

Usai diterima Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, massa bergerak ke PT Rhythm Khyosin Indonesia. Mereka mendesak salah satu perusahaan yang beroperasi di Kawasan Industri MM2100 tersebut berkolaborasi dalam rangka mewujudkan kestabilan dan keseimbangan kehidupan bermasyarakat serta meningkatkan produktivitas UMKM. (dim)

Pos terkait