BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Jumlah pemudik pada Lebaran 2016 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, kenaikan justru terjadi saat arus balik. Diprediksi, puncak arus balik jilid II akan terjadi pada akhir pekan ini.
Berdasarkan data PT Jasa Marga, jumlah pemudik yang melintasi tol tahun mencapai 677.443 kendaraan. Jumlah tersebut menurun 22.917 kendaraan dari tahun lalu yang mencapai 700.360 kendaraan. Angka pemudik ini dihitung sejak H-7 sampai H-1 Lebaran.
“Sesuai perhitungan setiap tahun, kami hitung sampai sebeum Lebaran. Angkanya memang demikian, terjadi penurunan,” kata Humas PT Jasa Marga Iwan Aprianto, Rabu (13/07).
Dari hasil analisa sementara, kata Iwan, penurunan terjadi karena banyak pemudik memilih pulang kampung sebelum H-7. Setelah sekolah diliburkan, sebagian perantau ini memutuskan mudik lebih awal. “Jadi kan liburan sekolahnya sekarang lebih panjang. Sebelum H-7 sudah libur, jadi sebagian sudah pulang lebih dulu,” kata dia.
Meski terjadi penurunan, jumlah pemudik justru meningkat saat hari Lebaran pertama dan kedua. Dikatakan Iwan, sekitar 210.000 kendaraan melintasi tol pada hari H. “Ini yang membedakan, kalau tahun lalu hari H tidak sepadat tahun ini. Ada juga yang memilih mudik saat hari H tapi yang jalur pendek seperti ke Bandung, Cileunyi, Subang. Sedangkan yang ke Jawa sudah dari sebelumnya,” kata Iwan.
Sedangkan terjadi peningkatan arus balik dibanding tahun lalu. Sampai H+5, jumlah arus balik sudah menyentuh angka 515.239 kendaraan atau naik 21.906 dari tahun lalu. Pada 2015 lalu, jumlah arus balik 493.333 kendaraan. Sama halnya dengan arus mudik, arus balik dihitung berdasarkan kendaraan yang melintasi gerbang tol Cikarang Utama dari arah Cikampek menuju Jakarta.
Dikatakan Iwan, volume kendaraan pada arus balik kerap meningkat setiap tahun. Karena pemudik yang pulang lebih awal, saat kembali akan bersamaan dengan pemudik yang datang di akhir. “Jadi yang mudik sebelum musim mudik akan bersamaan pulangnya dengan yang mudik di musim mudik,” kata dia.
Faktor lain yang memicu meningkatnya arus balik yakni urbanisasi. Saat kembali ke perantauan, banyak pemudik yang membawa sanak keluarganya untuk tinggal di sejumlah kota tujuan. (TA)