BERITACIKARANNG.COM, CIKARANG PUSAT – Sinar Mas Land dan Sojitz Coorporation melalui PT Puradelta Lestari Tbk menyelenggarakan festival kebudayaan Jepang – Indonesia bertajuk Deltamas Matsuri. Acara ini digelar di Kawasan Kota Deltamas, Kecamatan Cikarang Pusat pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 1-2 Oktober 2022.
Direktur Operasional Kota Deltamas, Robertus Satriotomo menjelaskan selain bertujuan untuk mempererat serta melestarikan budaya Jepang – Indonesia, kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi ajang untuk mendongkrak pariwisata serta serta industry kreatif bagi komunitas Jepang – Indonesia di sekitar kawasan Kota Deltamas dan juga wilayah Jakarta – Jawa Barat.
“Kegiatan ini sengaja diadakan di Kota Deltamas karena ekspatriat Jepang banyak yang bekerja di Kawasan Industri GIIC dan sekitarnya cukup besar dalam menggerakan roda ekonomi di kawasan industry dan pelaku UMKM khususunya di Kabupaten Bekasi,” kata Robertus Satriotomo, Sabtu (01/10).
Deltamas Matsuri menghadirkan bintang-bintang ternama, seperti Armand Maulana, Hiroaki Kato, Genki, Gea Ren-Ai ft Ryuu Band, Shojo Complex, Cikarang Keion Club, Akemi, Galaxy Jazz Orcestra, Jakarta Keion Club, Anies ft Koral Band, Nekodachi, Rozen Girl, Avenue J, Naira, Amai Monogatari dan lainnya.
“Kemudian, acara ini juga dimeriakan dengan adanya Cosplay Parade dan senam Zumba Aerobic. Kemudian Jepang – Indonesia Bazar, kompetisi olahraga dan UMKM,” kata Satriotomo seraya menambahkan bahwa acara ini terbuka untuk umum dan free entry mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB.
Sementara itu Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyambut baik atas terselenggaranya Deltamas Matsuri, karena melalui kegiatan tersebut keanekaragaman budaya, baik lokal maupun budaya luar dapat berkolaborasi dengan baik untuk kemajuan Kabupaten Bekasi.
“Saya kira ini sebuah gagasan yang positif dan harus kita dukung, karena sebagaimana kita ketahui saat ini masyarakat Kabupaten Bekasi khususnya Cikarang ini sudah lebih heterogen, ada dari Jepang, Korea, Amerika, atau Eropa, dan itu semua tumbuh bersama dan ikut berkontribusi,” jelasnya.
Menurut Dani, perlu ada ruang untuk memperkenalkan dan mengekspresikan budaya-budaya lain, agar masyarakat bisa saling mengenal dan mengambil contoh dari setiap budaya, baik itu budaya Jepang maupun Indonesia.
Hal itu dikatakannya akan menimbulkan dialog kebudayaan yang positif. Sehingga ke depan masyarakat Kabupaten Bekasi mempunyai budaya unggul yang tidak hanya berasal dari warisan leluhurnya tetapi diperkuat oleh budaya-budaya lain.
“Karena dengan ekspresi budaya, kita bisa saling mengenal budaya mereka, dan mereka juga mengenal budaya kita. Seperti yang kita liat tadi, ada tarian kombinasi antara tarian Jepang, ada pencak silat, dan sebagainya,” tuturnya.
Dani berharap, dapat muncul juga kegiatan serupa dari komunitas lainnya, baik komunitas Jepang, Korea, Amerika, Eropa, maupun komunitas dari berbagai suku bangsa yang ada di Kabupaten Bekasi untuk terus berakulturasi secara harmoni.
“Bisa jadi nanti kita mempunyai festival budaya yang berbeda-beda dan menjadi percontohan teladan bagaimana kehidupan dengan keberagaman ini bisa terjalin baik di Kabupaten Bekasi,” tandasnya.
Acara Delta Mas Matsuri terselenggara berkat kerjasama dengan KAJI (Komunitas Alumni Jepang – Indonesia) dan Kota Delta Mas serta didukung oleh Kedubes Jepang, Japan Foundation, JETRO, JNTO (Japan National; Tourism Organization), AOTS (The Association for Overseas Technical Cooperation ans Sustainable Partnership), CJC (Cikarang Japan Club), BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Kabupaten Bekasi, Kadin Kabupaten Bekasi dan IABIE (Alumni Habibie) di Indonesia dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (dim)