BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang dilanda kekeringan yang diakibatkan kemarau panjang.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan memastikan, bantuan air bersih selama masa perpanjangan Status Transisi Darurat Bencana Kekeringan Di Kabupaten Bekasi Tahun 2023 akan terus dilakukan.
BACA: Pabrik di Luar Kawasan Diajak Bantu Atasi Kekeringan di Kabupaten Bekasi
“Kondisi saat ini daerah yang terdampak kekeringan ada di 47 yang ada di 10 kecamatan. Meskipun untuk beberapa desa, pengiriman air tidak se intensif sebelumnya, karena sudah ada sumber air alternatif,” ujar Dani Ramdan.
Lebih lanjut, Dani menjelaskan, dari awal penetapan status tanggap darurat bencana kekeringan pada 31 Agustus 2023, hingga pada masa perpanjangan Status Transisi Darurat Bencana cukup menguras biaya.
Kendati demikian, pada Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) Perubahan Pemkab Bekasi kembali menganggarkan. Sehingga, pelayanan pada masyarakat yang terdampak kekeringan diharapkan bisa terus maksimal.
“Dari daerah sendiri, Belanja Tidak Terduga (BTT) kita terkuras. Tapi kita sudah masuk APBD perubahan sehingga ada tambahan lagi, dan bisa menyambung sampai persiapan akhir tahun bilamana ada banjir. Kita siapkan BTT-nya,” kata dia.
Selain itu, Dani menambahkan, Pemkab Bekasi juga terus berupaya yakni dengan menggandeng perusahaan, baik yang ada di dalam kawasan maupun luar kawasan industri untuk membantu penanggulan bencana di Kabupaten Bekasi.
“Supaya tidak menurunkan stamina dari anggaran. Perusahaan kita ajak lagi terutama perusahaan di luar kawasan. Di Dalam kawasan sendiri sudah optimal kita berdayakan,” ujarnya.
Krisis Air Bersih di Pebayuran
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kecamatan Pebayuran, Ahmad Syarifudin mengatakan di wilayahnya terdapat warga di dua desa/kelurahan yang terdampak yakni 155 KK di Desa Sumberurip dan 120 KK di Kelurahan Kertasari.
“Dari hasil peninjauan di lapangan banyak sumber-sumber air alternatif warga yang tmulai mengering. Biasanya warga memanfaatkan air bersih yang bersumber dari sumur bor,” ungkapnya.
Untuk mengatasinya, pihaknya bersama BPBD Kabupaten Bekasi serta stakeholder terkait lainnya terus melakukan upaya-upaya secara berkala baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah.
“Ya kemungkinan bantuan air bersih akan terus didistribusikan bahkan pihak BPBD telah memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan,” ungkapnya.
Dia berharap, semua lintas sektor tidak bosan-bosannya terus membantu warga yang terdampak kekeringan hingga berakhirnya status tanggap darurat bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi.
“Harapannya agar dari donatur-donatur lainnya juga selain BPBD, bisa membantu memberikan air bersih kepada warga yg terdampak karna kebutuhan yang saat ini semakin meningkat,” kata dia. (riz)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS