Cegah Kekeringan, Dinas Pertanian Minta Petani Kabupaten Bekasi Cocok Tanam Sesuai Jadwal

Puluhan petani dan warga gotong royong bendung saluran air yang menuju Kali Bekasi Cikarang Laut (CBL). Hal itu dilakukan untuk mengatasi persoalan kekeriangan yang melanda ratusan hektar sawah milik mereka.
Puluhan petani dan warga gotong royong bendung saluran air yang menuju Kali Bekasi Cikarang Laut (CBL). Hal itu dilakukan untuk mengatasi persoalan kekeriangan yang melanda ratusan hektar sawah milik mereka.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Petani di Kabupaten Bekasi diminta untuk melakukan cocok tanam sesuai jadwal agar aman dan terhindar dari persoalan kekeringan seperti yang saat ini dialami sejumlah petani di wilayah utara Kabupaten Bekasi.

BACA : Ratusan Hektare Sawah Dilanda Kekeringan, Petani di Kabupaten Bekasi Swadaya Bendung Kali CBL

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdul Karim menjelaskan karena tidak melakukan cocok tanam sesuai jadwal, air yang digelontorkan dari Jatiluhur tidak sampai ke area persawahan yang dimiliki para petani di wilayah utara Kabupaten Bekasi.

“Jadi ada golongan-golongannya, dari golongan satu sampai lima. Golongan satu untuk sawah-sawah yang ada di pinggiran dulu. Jadwalnya ada dan Jatiluhur itu menggelontorkan air 8000 meter kubik saat musim tanam nggak nambah dan nggak kurang,” kata Abdullah Karim, Rabu (18/04).

Menurut dia, banyak petani di Kabupaten Bekasi yang tidak melakukan cocok tanam sesuai jadwal. “Begitu air untuk golongan dua dia baru ngerjain sehingga kekurangan air. Itu persoalannya,” ungkapnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemetaan kelompok tani (Poktan) mana saja yang tidak melakukan cocok tanam sesuai jadwal dan akan diberikan pembinaan. “Sehingga nantinya kalo masih tanam nggak sesuai jadwal jangan teriak kalau kekurangan air,” kata dia.

Meski demikian, Karim mengaku Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi tidak diam saja melihat nasib para petani yang saat ini sawahnya tengah dilanda kekeringan. “Kita juga nggak biarin, kita bantu dengan pompa air 20 unit kisaran 3-6 inchi, sesuai permintaan kelompok tani,” kata Karim.

Diketahui, para petani di wilayah utara Kabupaten Bekasi menjerit,  lantaran sawah yang digarapnya saat ini mengalami kekeringan sehingga terancam gagal panen.

Sekretaris Desa Sukakerta Kecamatan Sukawangi,  Marjaya menjelaskan ratusan hektar tanaman padi milik petani di wilayahnya mengalami kekeringan akibat saluran air Kali Cikarang menyempit dan dangkal.  Selain itu, air banyak yang terbuang ke Kali Cikarang Bekasi (CBL).

“Ya saat ini para petani di utara Kabupaten Bekasi ini menjerit,  karena tanaman padi mereka terancam gagal panen.  Hal itu lantaran saluran air tidak mengalir dengan baik di wilayah ini, ” kata  Marjaya.

Dia mengungkapkan,  para petani sudah melakukan swadaya membendung, tambak limpas Kali CBL agar air bisa digunakan untuk pertanian yang saat ini kekeringan. “Setiap musim tanam petani selalu mengeluh akibat air yang langka untuk mengairi lahan pertanian di utara Kabupaten Bekasi ini,” ungkapnya.

Pihaknya meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Bekasi segera memperbaiki saluran air yang ada di wilayah tersebut. (BC)

Pos terkait