Bikin Jalanan Macet dan Berdebu, Warga Keluhkan Truk Pengakut Tanah Tol Cibitung – Cilincing

Kepadatan arus lalu lintas di Jl. Raya Bosih Kecamatan Cibitung akibat padatnya truk pengakut tanah, baik milik pengembang perumahan dan proyek tol Cibitung - Cilincing.
Kepadatan arus lalu lintas di Jl. Raya Bosih Kecamatan Cibitung akibat padatnya truk pengakut tanah, baik milik pengembang perumahan dan proyek tol Cibitung - Cilincing.

BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG  – Hilir mudik dump truck pengangkut tanah baik milik pengembang perumahan maupun untuk proyek pembangunan Tol Cibitung – Cilincing di Jl. Raya Bosih, Kecamatan Cibitung tuai keluhan warga.

Pasalnya,  dump truck yang melintas di ruas jalur tersebut tidak mengenal waktu, termasuk jam sibuk sehingga kerap menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.

Bacaan Lainnya

Salah seorang pengguna jalan, Mardali (43) warga Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung mengatakan selain menimbulkan kemacetan, dump truck yang melintas juga kerap meninggalkan debu yang beterbangan sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya.

“Pada dasarnya kita sebagai warga nggak menghalangi pembangunan yang ada di wilayah kita. Tapi apakah harus hak-hak kita sebagai pengguna jalan terganggu?,” kata Mardali, Kamis (19/07).

Pengendara motor lainnya, Rahim (37) meminta agar pihak terkait untuk menerbitkan jam operasional bagi angkutan berat di jalur tersebut agar masyarakat tidak dirugikan.

“Seharusnya truk itu jangan melintas di saat arus lalu lintas sedang padat atau pada jam-jam sibuk. Apalagi, Cibitung ini sekarang semakin padat sama kendaraan. Kami sebagai pengendara sepeda motor sebetulnya jadi takut melintas di jalan,” ucapnya.

Kepala Desa Wanajaya Suhanda Darmawan mengakui jika dirinya kerap menerima keluhan dari warga terkait dengan kemacetan dan debu di jalanan yang diakibatkan banyaknya dump truck yang melintas di wilayahnya.

Dirinya pun  mengaku sudah melaporkan secara langsung persoalan itu ke pihak Kecamatan dan berharap dapat segera ditindaklanjuti.

“Bener bang, itu sangat berdampak, jalan menjadi macet dan berdebu. Harusnya kegiatan dilakukan malam hari, sebab kalau siang khawatir anak-anak yang pada berangkat dan pulang sekolah juga terjadi celaka dan ini sudah kami laporkan ke Pa Camat,” kata dia. (BC)

Pos terkait