BERITACIKARANG.COM, CIKARANG BARAT – Seorang pria berinisial FE ditangkap pihak kepolisian setelah mencoba melakukan aksi penipuan dengan menggunakan bukti transfer palsu di sebuah lapak jasa penukaran uang baru di Jalan Raya Teuku Umar, Kelurahan Telagaasih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Tidak hanya itu, saat digeledah, pelaku juga diketahui membawa puluhan lembar uang palsu.
Parmata (49), salah seorang pemilik lapak penukaran uang di lokasi tersebut, menjelaskan bahwa pelaku awalnya datang ke lapaknya untuk menukar uang baru dengan nominal Rp 20.000 dan Rp 5.000 senilai total Rp 7 juta. Saat itu FE berjanji akan membayar melalui transfer bank.
BACA: Waspadai Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran
“Ada gak bang uang yang baru yang gepokan baru katanya, saya jawab ada, yang dua puluhan ada, yang gepok dua puluhan berapa bang? Dua juta itu kata saya, yang 5 ribuan lima juta, ya dah lewat tf (transfer) ya, tf sama jasanya,” ujar Parmata pada Rabu (26/03).
Namun, saat FE menunjukkan bukti transfer, Parmata merasa curiga. Ia pun memeriksa rekeningnya melalui aplikasi perbankan dan mendapati tidak ada dana yang masuk. Menyadari situasi tersebut, FE mencoba melarikan diri dengan sepeda motornya.
“Dia (pelaku) tunjukin ke saya tapi saya bilang tunggu dulu bang aku cek dulu kan m-banking kan. Belum ada masuk tapi di sini udah berhasil kata dia. Lalu motornya dihidupin tau-tau nya itu mau kabur dia saya pun ditabraknya, kuangkat motornya sampai jatuh ku angkat lagi di sini kan, udah bawa duitnya 7 juta kan mau kabur dia. Langsung sama anak-anak dikerubungin dan ketemu itu uang palsunya. Dibawa ke polsek,” jelas Parmata.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Bekasi, Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar, membenarkan kejadian tersebut. Pihak kepolisian segera mengamankan FE setelah mendapatkan laporan dari warga setempat.
“Dalam tubuh FE, ditemukan uang palsu sebanyak 81 lembaran dengan pecahan Rp 100.000. Setelah ditelusuri lebih lanjut, pelaku juga diketahui memiliki beberapa alat yang diduga digunakan untuk memproduksi uang palsu,” ujar Onkoseno.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku untuk mendalami kasus ini lebih jauh. Penyidik juga tengah menelusuri lokasi pembuatan uang palsu serta kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam jaringan tersebut.
“Penelusuran terus kami lakukan, kami dalami lokasi dan catatan pelaku seperti apa. Namun memang betul ada perkara uang palsu di sini. Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman lebih lanjut,” tutup Onkoseno. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS