BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR – Perpustakaan mini yang bernama Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) disediakan di area Taman Sehati dan baru saja diresmikan oleh Sekda Kabupaten Bekasi, H. Uju. Tetapi sehari setelah diresmikan, Kolecer tersebut tutup.
BACA: Tingkatkan Literasi, Kabupaten Bekasi Hadirkan Kolecer di Taman Sehati
Sejumlah warga yang hendak melihat koleksi buku-buku di perpustakaan mini tersebut kecewa. Kolecer yang berada di Gazebo Taman Sehati itu terlihat ditutup rapat menggunakan terpal dan terikat tali plastik.
“Kok tutup ya? Katanya sudah dibuka? Mau lihat-lihat koleksi bukunya padahal,” kata Devi, salah seorang warga asal Cikarang Selatan, Sabtu (26/01).
Salah seorang pedagang di sekitar Taman Sehati, Ibu Maya mengatakan kemarin perpustakaan mini tersebut memang buka. Dirinya tidak mengetahui kenapa hari ini perpustakaan mini tersebut ditutup.
“Kemarin mah emang buka, hari ini nggak tau kenapa tutup. Mungkin hari ini nggak ada yang jaga jadi tutup,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, untuk meningkatkan serta menumbuhkan minat baca masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bekasi meluncurkan perpustakaan mini yang diberinama Kolecer.
Perpustakaan mini yang dilengkapi dengan berbagai buku bacaan tersebut, diletakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bekasi di area Taman Sehati.
“Kolecer ini kita sediakan dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan bahan bacaan yang diinginkan,” kata Sekda Kabupaten Bekasi, H. Uju disela-sela peresmian Kolecer di Taman Sehati, Jum’at (25/01).
Masyarakat, bisa dengan leluasa menggunakan koleksi yang ada di Kolecer dengan cara Ambil, Baca dan Simpan (ABS). Membacanya tentu tidak untuk dibawa pulang. Namun dibaca di sekitar Kolecer berada. “Jika sudah selesai, simpan kembali di Kolecer dengan rapi,” tuturnya.
Selain di Taman Sehati, rencananya program serupa juga akan dikembangkan di sejumlah fasilitas publik lainnya yang ada di Kabupaten Bekasi. “Bisa di taman, pusat perbelanjaan atau titik-titik startegis lainnya yang ada di kita,” kata dia.
Untuk membangun dan menjaga keberlangsungan pengembangan budaya literasi bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga diakuinya sudah memiliki Duta Baca Kabupaten Bekasi serta mengukuhkan para pengurus Bunda Literasi di 23 Kecamatan.
“Nantinya juga akan ada bunda-bunda literasi lainnya dari mulai tingkat desa, hingga RT dan RW. Mereka ini nantinya akan menggelorakan semangat gemar membaca ke masyarakat, bisa dengan lomba dan lain sebagainya,” kata dia.
Kepala Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan ada sekitar 200 judul buku yang disiapakan pihaknya di Kolecer. Untuk mencegah adanya buku yang hilang, selain ada petugas yang menjaganya, buku yang tersedia akan distempel sebagai bentuk pemberitahuan agar buku tidak dibawa pulang.
“Mudah-mudahan masyarakat juga bisa ikut menjaga buku yang ada,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, Kolecer merupakan perpustakaan mini yang ditempatkan pada ruang-ruang publik seperti taman, pedestrian, lapangan olahraga, dan fasilitas umum lainnya.
Inovasi ini secara resmi diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Bogor pada Sabtu 15 Desember 2018 lalu. Kolecer itu pun telah diserahkan Dinas Arsip Daerah dan Perpustakaan Jawa Barat kepada 27 kepala daerah di Jawa Barat beberapa waktu lalu sertai dengan paparan, cara mengelola dan memanfaatkannya dengan baik. (BC)