BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya meningkatkan kepatuhan perusahaan dalam melaporkan informasi lowongan kerja melalui aplikasi Sistem Informasi Pasar Kerja (SIAP Kerja) milik Kementerian Ketenagakerjaan RI. Hingga kini, jumlah perusahaan yang memanfaatkan aplikasi tersebut masih sangat minim, yaitu kurang dari 10 persen dari total perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Informasi Pasar Kerja dan Peningkatan Produktivitas Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Muhammad Ali Amran, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah intensif untuk mensosialisasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2023. Peraturan tersebut mengatur kewajiban perusahaan untuk melaporkan lowongan kerja secara resmi melalui aplikasi SIAP Kerja.
“Perusahaan yang terdaftar di aplikasi SIAP Kerja ada sebanyak 1.891 perusahaan. Namun jumlah ini masih jauh dari target, karena kurang dari 10 persen dari total perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bekasi,” ujar Ali pada Rabu (03/09).
BACA: Buka Lowongan Kerja, Perusahaan di Kabupaten Bekasi Wajib Lapor ke Pemerintah
Ali menambahkan bahwa rendahnya tingkat kepatuhan ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi dan Kementerian Ketenagakerjaan RI. Ia berharap perusahaan-perusahaan segera memanfaatkan aplikasi tersebut untuk mendukung transparansi dan efisiensi dalam pasar kerja. “Ini memang masih menjadi konsen bersama dengan Kemnaker bagaimana perusahaan segera masuk ke aplikasi tersebut,” kata dia.
Salah seorang praktisi Human Resource Development (HRD) di Kabupaten Bekasi mengungkapkan bahwa mayoritas perusahaan yang telah melaporkan lowongan kerja melalui aplikasi SIAP Kerja adalah perusahaan yang pernah mengikuti kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Dinas Ketenagakerjaan.
“Biasanya perusahaan yang pernah ikut acara dari Disnaker lebih patuh karena mereka sering diingatkan melalui forum grup WhatsApp. Tapi kalau perusahaan yang nggak pernah hadir di acara-acara Disnaker, mereka malah nggak tahu soal kewajiban ini,” ungkapnya.
Akibatnya, banyak perusahaan lain yang masih menggunakan metode konvensional atau aplikasi pihak swasta. Terlebih terdapat sejumlah kekurangan pada aplikasi SIAP Kerja dalam memenuhi proses rekrutmen. Beberapa fitur seperti kemampuan untuk menyortir kandidat dan mengunduh data ke format Excel dinilai masih kurang optimal. Kolom pengalaman kerja juga dianggap kurang informatif dibandingkan aplikasi lowongan kerja lain yang dikembangkan pihak swasta.
“Kita sudah sampaikan keluhan ini sejak tahun lalu, tapi perbaikan belum kunjung dilakukan. Jawabannya selalu sama, katanya masih dalam progres,” tambahnya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS