BERITACIKARANG.COM, CIKARANG BARAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah warga di Kabupaten Bekasi mulai melakukan perjalanan mudik lebih awal. Fenomena tersebut terlihat di salah satu PO bus di Jalan Raya Imam Bonjol, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, di mana penumpukan penumpang sudah terjadi sejak Jumat (21/03) siang.
Putra (38), salah satu pemudik asal Kabupaten Bekasi yang hendak menuju Bangkalan, Madura, mengungkapkan alasannya memilih mudik lebih awal. Selain untuk menghindari kemacetan, ia juga ingin menghemat biaya perjalanan yang terus meningkat menjelang lebaran.
“Hindari macet, terus sama ongkos tambah mepet tambah mahal. Kalau saat ini harga sudah Rp 550.000, kalau mendekati lebaran bisa sampai Rp 700.000 atau Rp 800.000,” ujar Putra saat ditemui di lokasi.
BACA: Waspadai Pasar Tumpah, Polisi Siapkan Strategi Hadapi Arus Mudik dan Balik 2025
Putra juga menambahkan bahwa anak-anaknya sudah mulai libur sekolah, sehingga ia memutuskan untuk langsung mudik bersama keluarga. “Rencananya paling 2 minggu di kampung,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Widi (23), warga Kabupaten Bekasi asal Magetan, Jawa Tengah. Ia memilih mudik lebih awal karena sudah mendapatkan cuti kerja, sekaligus untuk menghindari lonjakan harga tiket bus yang diperkirakan akan terus naik mendekati Hari Raya Idul Fitri. “Menghindari harga tiket yang mahal, saya juga awal cuti, bisa juga menghindari macet,” ungkap Widi.
Saat ini, harga tiket bus jurusan Magetan mencapai Rp 450.000, dan diperkirakan akan naik hingga ratusan ribu rupiah mendekati lebaran. Kondisi tersebut membuat banyak warga yang memilih mudik lebih awal demi mengurangi beban biaya perjalanan.
Penumpukan penumpang di sejumlah PO bus di Kabupaten Bekasi menjadi salah satu tanda bahwa arus mudik tahun ini dimulai lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Faktor kemacetan dan tingginya tarif angkutan menjadi alasan utama warga untuk berangkat lebih awal ke kampung halaman mereka.
Sementara itu Bagas, pengurus salah satu PO bus di lokasi tersebut, mengungkapkan bahwa saat ini belum ada peningkatan jumlah penumpang yang signifikan, lonjakan diperkirakan akan mulai terasa pada Sabtu (22/03). “Untuk hari ini belum terlalu ramai, tapi besok kemungkinan sudah ada peningkatan karena anak-anak sekolah sudah mulai libur,” ujar Bagas.
Lebih lanjut, Bagas memprediksi bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 26 Maret 2025 mendatang. Hal ini bertepatan dengan dimulainya masa cuti bersama di berbagai perusahaan, yang biasanya menjadi waktu favorit bagi para pekerja untuk mudik. “Kalau prediksi kami, mulai tanggal 26 ke atas itu lonjakan penumpang akan sangat terasa. Bahkan anak kecil juga sudah mulai dihitung ongkosnya,” kata dia. (EJS)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS