BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Salah seorang warga Kecamatan Cikarang Pusat asal Desa Sukamahi sudah hampir satu tahun menderita tumor ganas pada bahu kanan hingga menjalar ke bagian dada. Karena tidak punya biaya untuk pengobatan, ia hanya bisa pasrah dirawat dirumahnya dan diobati dengan ‘air doa’
BACA : Butuh Bantuan, Warga Miskin di Cikarang Pusat Terkena Tumor Ganas
Arman, putra sulung Armi mengatakan tumor ganas yang menyerang sang ibu berawal ketika sang ibu mengeluhkan rasa sakit pada bagian bahu sekitar satu tahun lalu. Awalnya keluarga menganggap sakit biasa. Namun, terdapat benjolan pada bahu yang makin lama kian membesar.
Setelah mencoba menggunakan pengobatan tradisional tidak menemukan hasil, Armi akhirnya dibawa ke rumah sakit. “Itu selama enam bulan ke rumah sakit di Bekasi. Bulak-balik, beda-beda rumah sakit. Itu juga enggak langsung dikasih obat cuma di rontgen terus besoknya suruh balik lagi. Tapi itu sudah dinyatakan tumor,” kata Arman saat ditemui dikediamannya, Senin (03/04).
Selang enam bulan kemudian, Armi akhirnya dioperasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Tumor itu pun berhasil diangkat. “Itu sudah sembuh, sudah bisa jalan-jalan. Tapi tetap kontrol terus,” kata dia.
Namun, tiga bulan pasca operasi, tumor itu kembali muncul dan menjalar di antara ketiak dan dada. Armi mengeluhkan rasa sakit yang berlebih dibanding sebelumnya. Tumor itu membesar hanya dalam waktu dua malam.
“Pas sudah operasi tidak ada apa-apa. Tapi pas tiga bulan terasa lagi pegelnya, katanya panas juga. Benjol muncul lagi tapi langsung cepet gede. Keluar cairan begitu,” ucapnya.
Menurut Arman, dokter tidak menjelaskan apapun pasca operasi. Hanya saja, menurut mereka, sang ibu harus menjalani chemo therapy agar pengobatannya maksimal. Namun, diakui Arman, kondisi Armi lemah sehingga tidak sanggup jalani terapi.
“Katanya harus chemo tapi ibu sudah lemah sekarang. Kemarin juga tidak chemo karena saya lihat persyaratannya lumayan karena kan pakai BPJS. Ibunya juga kasian sudah susah,” ujar Arman.
Arman mengaku, saat ini sang ibu hanya dirawat seadanya menggunakan ‘air doa’. (BC)