BERITACIKARANG.COM, CIKARANG BARAT – Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi telah memetakan solusi sementara untuk mengatasi kerusakan akses jalan utama di Kampung Babakan, Desa Jatiwangi, Kecamatan Cikarang Barat, yang putus akibat longsor. Langkah ini dilakukan untuk memastikan mobilitas warga dapat kembali berjalan dengan lancar meskipun secara sementara.
“Alternatifnya mungkin kita akan sewa ya, semacam jembatan besi itu, seperti Bailey. Jadi yang penting kegiatan aktivitas masyarakat bisa normal, walaupun sementara, nanti permanennya kan butuh waktu,” ujar Dedy Supriyadi pada Rabu (05/03).
Berdasarkan hasil penilaian (assessment) yang diterima, panjang longsor jalan tersebut mencapai 20 meter. Kerusakan ini dikategorikan sebagai kerusakan parah dibandingkan dengan kerusakan tanggul sungai dan jalan lainnya yang terjadi akibat banjir selama dua hari terakhir.
“Hanya jembatan Jatiwangi yang di Cikarang Barat itu aja yang agak parah. Penanganan itu mungkin bisa menggunakan tadi solusinya dengan menggunakan dana tanggap darurat, dengan sewa (Bailey) ya,” tambahnya.
BACA: Amblas Terdampak Banjir, Jembatan Bailey di Jl. Raya Kedungwaringin Selesai Dibangun
Jembatan Bailey direncanakan menjadi solusi sementara untuk menghubungkan kembali akses jalan yang terputus. Langkah ini diambil agar aktivitas masyarakat di wilayah tersebut tidak terlalu terganggu sembari menunggu perbaikan permanen yang membutuhkan waktu lebih lama.
“Pemerintah Kabupaten Bekasi tentunya berkomitmen untuk segera menangani kerusakan infrastruktur ini demi memastikan keselamatan dan kenyamanan warga dalam beraktivitas,” kata dia.
Diketahui, kerusakan jalan ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi pada Senin malam (03/03). Akibatnya, saluran air atau gorong-gorong di depan Pintu 1 Taman Limo ambles pada Selasa pagi (04/03), sehingga akses jalan utama Desa Jatiwangi terputus total.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, gorong-gorong tersebut awalnya sudah mengalami kerusakan akibat erosi dari aliran Kali Ayong, saluran irigasi kawasan MM 2100. Irwan, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Namun, perbaikan hanya dilakukan secara seadanya.
“Ini udah lama juga emang udah roboh (erosi) pinggirnya tetapi nggak dibetulin. Akhirnya sekarang air meluap dan kayanya (jalan) nggak kuat nahan beban akhirnya ambrol,” kata Irwan pada Selasa (04/03) sore.
Saat ini, jalan yang menjadi satu-satunya akses bagi warga dan pekerja menuju kawasan industri dan kantor desa tidak dapat dilalui. Warga terpaksa memutar melewati jalan-jalan kampung untuk melanjutkan aktivitas mereka.
Mereka berharap perbaikan dapat segera diselesaikan agar aktivitas kembali normal. “Ada sih ada jalan lain, cuma mutar, dari kampung ke kampung, jalan akses besarnya hanya ini. Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” kata dia.(DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS