BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, meluncurkan layanan aduan masyarakat berbasis pesan WhatsApp yang diberi nama ‘Lapor Aa Bupati’. Melalui layanan ini, masyarakat Kabupaten Bekasi dapat menyampaikan berbagai keluhan dan pengaduan secara langsung ke pemerintah daerah melalui nomor 0899-0015-777.
Layanan yang dapat diakses selama 24 jam penuh ini mencakup berbagai bidang, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan persoalan layanan publik lainnya. Ade Kuswara Kunang memastikan bahwa setiap aduan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh Perangkat Daerah atau instansi terkait. Ia juga menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini agar tidak hanya menjadi seremonial semata.
“Semua harus ditindaklanjuti. Kalau program sudah diluncurkan maka harus efektif berkelanjutan. Jangan sampai nanti masyarakat melihat ini sekadar seremonial dan berjalan satu tahun tanpa kelanjutan,” ujar Ade Kuswara Kunang pada Jumat (13/06).
BACA: Pemkab Bekasi Maksimalkan Tindak Lanjut Aduan Warga di SP4N-LAPOR!
Bupati juga menyatakan bahwa dirinya akan memantau langsung setiap aduan yang diterima melalui layanan ini. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa dirinya dapat langsung merespons aduan dari masyarakat. “Saya juga bisa membalas langsung,” kata dia.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kabupaten Bekasi, Yan Yan Akhmad Kurnia, menjelaskan bahwa layanan ini terintegrasi dengan kanal SP4N Lapor. Aduan yang masuk akan diprioritaskan karena pengawasannya dilakukan langsung oleh Bupati.
“Namun, bukan berarti simsalabim hari ini ada laporan jalan atau jembatan rusak lalu besok langsung diperbaiki karena semua ada mekanismenya. Yang jelas, aduan ini akan menjadi prioritas bagi setiap Perangkat Daerah karena dipantau langsung oleh Pak Bupati,” jelas Yan Yan.
Selain itu, dengan adanya layanan ini masyarakat juga dapat memantau progres penanganan dari aduan yang mereka sampaikan. Aduan baru akan ditutup jika masyarakat merasa puas dengan penanganan yang diberikan. “Jadi nanti akan ditanya dulu, puas nggak? Ada yang ingin disampaikan lagi nggak? Kalau sudah puas baru ditutup,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Wilayah II Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah, Ditjen Otda Kemendagri, Leli Salman Al-Farisi menilai pendekatan konvensional tidak lagi cukup menjawab tantangan zaman. Digitalisasi menjadi langkah penting untuk mendekatkan pemerintah kepada masyarakat.“Keberadaan pemerintahan itu untuk masyarakat. Kalau selama ini hanya dirasakan pemerintah sendiri, saya kira itu tidak ada artinya,” kata dia.
Dia juga menekankan bahwa suksesnya program digital seperti ‘Lapor Aa Bupati’ bukan hanya bergantung pada strategi pimpinan daerah, melainkan pada eksekusi nyata oleh seluruh perangkat kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi. “Strategi ini baru langkah awal. Yang dibutuhkan masyarakat adalah eksekusi dan implementasi,” ungkapnya.
Dirinya memastikan bahwa pihak Ditjen Otda siap mendampingi pelaksanaan program agar tidak menemui kendala berarti di lapangan. “Kita negara kesatuan. Hebatnya daerah menjadi modal bagi kehebatan nasional. Apa yang dilakukan Kabupaten Bekasi akan berdampak secara nasional,” tuturnya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS