BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sebanyak 44 pelajar asal Kabupaten Bekasi mengikuti simulasi Program Sekolah Rakyat jenjang SMA yang digelar di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 9 hingga 10 Juli 2025, sebagai persiapan menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Hasan Basri, mengungkapkan bahwa para peserta simulasi berasal dari keluarga prasejahtera. Hal ini sesuai dengan tujuan utama program tersebut, yakni memperluas akses pendidikan gratis bagi warga kurang mampu serta mendukung upaya penuntasan kemiskinan ekstrem.
“Kami mengirimkan 44 pelajar untuk mengikuti simulasi Program Sekolah Rakyat jenjang SMA. Kegiatan ini dilaksanakan di STPL milik Kementerian Sosial yang berlokasi di Kota Bekasi,” ujar Hasan Basri. Ia juga menambahkan bahwa lokasi simulasi dipilih berdasarkan arahan Kementerian Sosial untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di daerah yang belum memiliki bangunan khusus Sekolah Rakyat.
BACA: Pemkab Bekasi Dukung Sekolah Rakyat untuk Pendidikan Gratis
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Nurlaelah, menjelaskan bahwa keikutsertaan 44 pelajar tersebut merupakan bagian dari pengisian kuota nasional yang belum terpenuhi oleh Kota Bekasi. Dari total kuota nasional sebanyak 200 peserta, Kota Bekasi belum mampu memenuhi seluruhnya, sehingga Kabupaten Bekasi diminta untuk melengkapi kekurangan tersebut.
“Untuk tahap awal ini baru 44 orang karena kuotanya memang terbatas dan kami hanya mengisi kekurangan dari Kota Bekasi,” kata Nurlaelah. Ia menambahkan bahwa ke depan Program Sekolah Rakyat akan dilaksanakan secara bertahap agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak dari keluarga miskin yang ingin melanjutkan pendidikan namun terkendala kondisi ekonomi.
Diketahui, Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sesuai dengan Desil 1 dan 2 DTSEN. Program ini dinilai sebagai langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Pada tahun ajaran 2025/2026, Program Sekolah Rakyat akan mulai dilaksanakan di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia. Sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan dimulai pada akhir Juli 2025. Program ini mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan konsep pendidikan berasrama yang sepenuhnya gratis.
Dengan hadirnya Program Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat membuka peluang lebih besar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk meraih masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan berkualitas. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS