BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sebanyak 1.100.446 anak di Kabupaten Bekasi menjadi sasaran imunisasi difteri. Jumlah tersebut terdiri dari 285.069 anak usia 1-5 tahun, 146.765 anak usia 5-7 tahun serta 668.612 anak usia 7 tahun hingga orang dewasa usia 19 tahun.
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, selain Kabupaten Bekasi, daerah lainnya di Jawa Barat yang juga akan digelar imunisasi difteri secara serentak adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kota Depok dan Kota Bekasi.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan memastikan bahan yang terkandung dalam vaksin difteri, aman digunakan. Untuk itu, masyarakat diminta tidak ragu lagi mendatangi fasilitas kesehatan untuk diimunisasi. Pada tahap pertama, imunisasi difteri serentak digelar hingga hari ini di DKI Jakarta, Banten dan Jabar.
“Saya meminta kepada masyarakat untuk supaya tidak ada keraguan sedikitpun melakukan vaksinasi kepada anak-anaknya. Itu kan sudah paket vaksinisasi dari pemerintah. Saya minta kepada masyarakat Jawa Barat tidak ragu,” kata Ahmad Heryawan saat ditemui usai membuka Jambore Desa (Jade) 2017, Senin (11/12) siang.
Menurut dia, vaksin difteri tidak ubahnya vaksin lain yang diwajibkan pemerintah seperti polio ataupun DPT (difteri, pertusis atau batuk rejang, tetanus). Maka dari itu, tidak ada lagi persoalan tentang bahan yang terkandung dalam vaksin. Heryawan pun meminta petugas kesehatan agar meyakinkan masyarakat untuk melakukan imunisasi.
“Tidak ada persoalan lagi soal vaksinasi, semua anak Jabar diimunsiasi segera. Sesuai jadwal imunisasi, sejak bayi hingga balita. Tidak ada masalah soal bahannya. Kalau ada yang ragu harus diyakinkan. Disosialisasi sampai yakin,” ucap dia.
Pria yang akrab disapa Aher itu menegaskan, imunsasi difteri amat penting.Pasalnya, saat ini 121 kasus difteri ditemukan di Jabar, salah satu penyebabnya adalah karena mereka yang terjangkit tidak pernah atau tidak diimunisasi secara lengkap. Akibat kasus tersebut, lanjutnya, Pemprov menyatakan kasus difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Di Jawa Barat ini penting, maka kami nyatakan kejadian luar biasa supaya menjadi perhatian. Kaita harus mendeteksi dini dan melangkukan langkah dini. Rata-rata penyebab (kasus difteri) itu divaksin sejak kecil, maka dari itu segera divaksinasi untuk menyelesaikan masalah. Kemudian kalau ada gejala segera divaksinasi agar segera selesai,” kata dia. (BC)