Warga Sukadanau Keluhkan Debu GRP

Sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Bekasi bersama warga Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat saat menggelar aksi damai di depan PT GRP, Kamis (21/03) lalu.
Sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Bekasi bersama warga Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat saat menggelar aksi damai di depan PT GRP, Kamis (21/03) lalu.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG BARAT  –  Warga Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi mengeluhkan dampak debu dan polusi udara yang diduga berasal dari aktivitas PT. Gunung Raja Paksi (GRP).

BACA: Cemari Lingkungan, PT Gunung Garuda Bayar Denda Rp1 Miliar

Bacaan Lainnya

Kusparyono, warga RT.006/07 Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat mengaku dampak debu dan polusi udara dari aktivitas pabrik peleburan baja tersebut sudah dirasakan sejak tiga tahun silam, tepatnya setelah pabrik tersebut memproduksi semen.

“Setau kami pabrik tersebut tempat untuk peleburan baja, tidak taunya semen juga. Akhirnya dengan adanya produksi semen, kami merasa terganggu. Warga di sini sering mengeluhkan sesak napas dan batuk-batuk,” kata Kusparyono yang kebetulan rumahnya berdempetan dengan pabrik tersebut, Sabtu (23/03).

Selain dampak debu dan polusi udara, warga juga kerap merasakan getaran seperti halnya gempa. Getaran yang diduga berasal dari aktivitas pabrik tersebut bahkan membuat tembok rumah warga mengalami retak – retak. “Kondisi ini sudah kami rasakan kurang lebih tiga tahun belakangan ini. Kami sudah menyampaikan keluhan ke pihak perusahaan namun tidak ada tanggapan,” ungkapnya.

Sebagai bentuk keprihatinan terhadap warga yang terdampak, sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Bekasi belum lama ini turut menggelar aksi damai di depan perusahaan tersebut dengan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian.

“Jadi ini bentuk keprihatinan kita melihat kondisi warga yang berdampingan dengan pabrik yang sangat luas, tetapi tidak mendapati perhatian dalam bentuk kompensasi kebisingan, polusi udara dan lainnya. Hal yang wajar apabila warga didampingi para tokoh-tokoh Kabupaten Bekasi mendampingi, ikut turun langsung melakukan aksi damai,”ungkap salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi, H. Imam Mulyana.

Kecewa lantaran pihak perusahaan tidak hadir menemui, mereka pun mengaku akan kembali menggelar aksi demo dengan masa yang lebih banyak. “Saya berharap pihak perusahaan jangan diam, harus ada tanggapan serius terkait aksi damai yang dilakukan oleh warga. Apabila aksi damai tidak juga di gubris kami akan turun bersama warga membawa massa lebih banyak lagi,” kata H. Acep Jaleni, tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi lainnya.

Sementara itu, pihak PT GRP masih belum bisa memberikan klarifikasi terkait hal ini. (ded)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait