BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kabupaten Bekasi tengah memasuki peralihan dari musim kemarau menjadi penghujan. Para petani di Kabupaten Bekasi pun diminta untuk menyiapkan langkah-langkah menghadapi peralihan musim ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Eem Embang Lesmanasari mengatakan berdasarkan perkiraan BMKG musim hujan akan terjadi pada awal November 2023. Saat ketersediaan air mencukupi, para petani diminta untuk mempercepat masa tanam. “Jadi ketika masuk musim hujan, itu ayo kita tanam,” ungkapnya.
BACA: Hasil Pendataan, 8.071 Hektar Sawah di Kabupaten Bekasi Rusak Akibat Banjir
Pihaknya mengaku telah meminta Koordintor Penyuluh Pertanian yang ada di 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi mensosialiskasikan hal ini kepada petani di wilayahnya masing-masing. Percepatan masa tanam perlu dilakukan mencegah kerugian dari para petani saat kondisi curah hujan tinggi. “Jadi agar mereka mengetahui untuk mempersiapkan musim tanam dan mensosialisasikannya ke petani setempat,” kata Eem.
Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dodo Hadi Triwardoyo menambahkan adanya peralihan dari musim kemarau menjadi penghujan sangat penting bagi para penyuluh untuk disampaikan kepada para petani.
“Karena ke depan setelah musim kemarau ini kan pasti masuk musim hujan. Kita harus mengantisipasi puncak musim musim hujan termasuk dampaknya. Kalau kita sudah tahu kita akan bisa menanggulangi atau mengantisipasinya,” kata dia.
Menurut Dodo, ketika proses penanaman dilakukan saat puncak musim hujan, dikhawatirkan akan mengganggu pola produksi sehingga berdampak terhadap gagal panen.
Hal ini karena saat puncak musim hujan, bencana alam seperti banjir dimungkinkan terjadi. Ketika kering, sawah yang teredam akan menjadi puso atau membusuk dan tidak bisa dinikmati hasilnya. “Kalau kita menunda resikonya nanti ketika musim hujan saat tanaman mulai tumbuh, terkena banjir. Kalau itu kita lakukan insya allah bisa relatif aman,” tandasnya. (dim)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS