Tak Ada Hujan, Banjir Tiba-tiba Rendam Pemukiman Warga Tambun Utara

Kepala Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Masdi turun langsung meninjau pemukiman warganya yang terdampak luapan Kali Bekasi, Minggu (24/03) siang.
Kepala Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Masdi turun langsung meninjau pemukiman warganya yang terdampak luapan Kali Bekasi, Minggu (24/03) siang.

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN UTARA  – Banjir kembali merendam pemukiman warga di Desa Satriamekar dan Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (24/03). Banjir sempat mengagetkan masyarakat sekitar. Tak ada hujan, tak ada mendung gelap, tiba-tiba saja banjir menerjang.

BACA: Banjir Kiriman Datang, Luapan Kali Bekasi Rendam Tujuh Desa di Kabupaten Bekasi

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga Desa Sriamur, Sukirno (53) mengatakan banjir yang merendam kawasan sekitar tempat tinggalnya itu terjadi pukul 06.00 WIB  “Banjir mulai dari jam 6 pagi tadi. Ketinggian banjir bervariasi mulai 50 hingga 150 centimeter,” ujarnya.

Sukirno menjelasakan banjir terjadi akibat luapan sungai Kali Bekasi. Banjir hari ini merupakan kesekian kali di tahun 2024. “Banjir karena luapan sungai. disini gak hujan, banjirnya kiriman,” ungkapnya.

Pantauan di lokasi, hingga Minggu (24/03) siang sekitar pukul 12.00 WIB banjir masih menggenangi pemukiman warga. Sebagian korban banjir mengungsi ke rumah sanak saudara dan beberapa diantaranya masih bertahan di rumah masing-masing demi menjaga harta benda.

Sebagai bentuk kepedulian kepada warganya yang terdampak bencana banjir, Kepala Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Masdi turun langsung dan memberikan bantuan secara mobile dari rumah ke rumah bersama unsur TNI Polri. Pada kesempatan itu, dirinya juga  mengingatkan warganya yang masih bertahan di rumah untuk selalu waspada.

“Artinya kalau memang dirasa membahayakan segera mengungsi. Tetapi Alhamdulillah saat ini sudah mulai surut,” kata dia.

Rendam Jalan Raya Satriamekar

Selain merendam pemukiman, banjir juga merendam ruas Jalan Raya Satriamekar yang merupakan jalan utama penghubung wilayah Kecamatan Tambun Utara dan Kota Bekasi. Ketinggian air yang menggenangi ruas jalan hingga ketinggian 60 centimeter

Sejumlah pengendara terpaksa memutar arah demi menghindari banjir. Kendaraan roda dua yang nekad menerobos banjir mengalami mati mesin alias mogok. Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bekasi masih melalukan mitigasi dan mendata para korban terdampak banjir kiriman di wilayah tersebut.

“Ini akibat dari luapan sungai. Ini jalan gak bisa dilalui ya kalau begini mau nggak mau harus putar arah,” kata Aldo (36) salah seorang pengendara. (ded)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait