Susur Sungai di Hari Air Sedunia, Relawan: Kondisi Kali Bekasi Memprihatinkan dan Butuh Penanganan

Kegiatan susur sungai oleh Relawan Tangguh Utara (Retara) dan Relawan Bekasi Raya di aliran Kali Bekasi dalam rangka memperingati Hari Air Seduni (World Water Day) pada Rabu (23/03).
Kegiatan susur sungai oleh Relawan Tangguh Utara (Retara) dan Relawan Bekasi Raya di aliran Kali Bekasi dalam rangka memperingati Hari Air Seduni (World Water Day) pada Rabu (23/03).

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN UTARA – Sejumlah masalah ditemukan disepanjang aliran Kali Bekasi. Mulai dari erosi, pembuangan sampah liar, hingga pencemaran limbah. Kondisi memprihatinkan tersebut harus segera ditangani karena bisa menimbulkan bahaya lebih besar dikemudian hari.

Kondisi ini terungkap saat Relawan Tangguh Utara (Retara) dan Relawan Bekasi Raya melakukan kegiatan susur sungai dalam rangka memperingati hari air sedunia atau world water day yang biasa diperingati pada tanggal 22 Maret. Kegiatan susur sungai dimulai dari Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi dan berakhir di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

Bacaan Lainnya

Koordinator kegiatan susur sungai, Muhaimin Darma mengatakan kegiatan dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi di sepanjang aliran Kali Bekasi. Relawan telah memetakan titik /lokasi yang bermasalah dengan harapan secepatnya dilakukan penanganan oleh pihak terkait.

“Setelah kita melakukan susur sungai banyak persoalan yang ditemui dan kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan terutama terkait longsor (erosi) di sepanjang bantaran Kali Bekasi,” kata Muhaidin Darma, Rabu (23/03).

Akibat erosi, sambungnya, tidak sedikit warga yang telah kehilangan tempat tinggal karena tanah dan bangunannya terbawa longsor. Kondisi ini diketahui telah terjadi sejak beberapa tahun silam.

“Kemudian juga ada TPS ilegal yang diduga dengan sengaja dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab untuk membuang sampahnya di bantaran Kali Bekasi serta dugaan adanya limbah industri baik skala kecil maupun besar yang membuang limbahnya ke aliran sungai,” kata dia.

Untuk itu, dirinya berharap instansi atau pihak terkait dapat segera menindaklanjuti persoalan yang berhasil dipetakan dari kegiatan tersebut. Sebab apabila terus-menerus dibiarkan, bisa menimbulkan bahaya lebih besar dikemudian hari. Terlebih wilayah Bekasi bagian utara menjadi wilayah langganan banjir kiriman dimana banjir kiriman ini datang dari aliran sungai Bekasi yang mengalir dari hulu Cilengsi – Cikeas ke hilir yang bermuara di Muara Gembong.

“Kami berterima kasih kepada semua rekan- rekan relawan yang telah mensukseskan kegiatan ini. Mudah – mudahan apa yang dikerjakan mendapatkan ridho dari Allah SWT dan mendapatkan respon positif baik dari masyarakat ataupun pemerintah dengan segera menindaklanjuti masalah-masalah yang terjadi di sepanjang aliran Kali Bekasi,” kata dia. (sot)

Pos terkait