Sungai Cibeet Tercemar, Sekoci: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Tidur!

Tim Patroli Komunitas Sungai Cibeet saat menyusuri Sungai Cibeet dengan perahu karet, Minggu (10/12) pagi.
Tim Patroli Komunitas Sungai Cibeet saat menyusuri Sungai Cibeet dengan perahu karet, Minggu (10/12) pagi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bekasi yang mengusung teruwujudnya Bekasi Bersinar (Berdaya Saing, Sejahtera, Indah dan Ramah Lingkungan) tampaknya hanya menjadi isapan jempol semata.

Pasalnya, pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi dinilai tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik dalam hal melakukan pengawasan terhadap adanya pencemaran yang dilakukan oknum-oknum nakal di sejumlah sungai yang ada di Kabupaten Bekasi. Salah satunya seperti yang terjadi di Sungai Cibeet.

Bacaan Lainnya

Pembina Serdadu Komunitas Cibeet (SEKOCI), Gunawan mengaku miris dan prihatin melihat kondisi Sungai Cibeet saat ini yang seolah hanya menjadi saluran pembuangan sampah dan limbah.

“Fakta saat kami melakukan patroli, Sungai Cibeet sudah seperti saluran pembuangan sampah dan limbah. Di kiri-kanan sungai sampah menumpuk, dan kebanyakan sampah plastik,” kata Gunawan, saat ditemui di Sekretariat SEKOCI, Desa Cipayung Cikarang Timur, Senin (05/02).

Lebih parahnya lagi, menurut pria yang dikenal sebagai Ketua LSM Sniper ini, selain sampah yang menumpuk, banyak pelaku usaha industri yang membuat gorong-gorong raksasa yang cairannya langsung digelontorkan ke Sungai Cibeet. Dibuatnya instalasi pengolahan air (Water Treatment Plant) oleh pihak kawasan industri tidak lantas berdampak baik karena pipanya dibelokkan ke gorong-gorong raksasa yang dialirkan ke Sungai Cibeet.

“Makanya saya bertanya, jangan-jangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi itu tidur. Kalau memang tidak tidur tentu tahu kondisi Sungai Cibeet seperti apa. Kinerja Dinas LH perlu dipertanyakan, padahal mereka punya anggaran, bahkan ada bidangnya yang melakukan pengawasan lingkungan hidup, artinya sama sekali tidak melakukan pengawasan. Kalau melakukan pengawasan tentu tidak akan terjadi kondisi seperti sekarang ini,” ujarnya.

Gunawan mengakui, Komunitas SEKOCI sejauh ini hanya bermodalkan semangat untuk melakukan pemantauan terhadap Sungai Cibeet, seperti melakukan patroli seminggu sekali dengan menggunakan perahu karet, atas dasar keinginan kuat untuk mengembalikan fungsi sungai di Kabupaten Bekasi sebagai sumber kehidupan, termasuk untuk pertanian.

“Kalau pemda terus tidur seperti sekarang ini, dan tidak melakukan fungsi pengawasan, kami tidak akan tinggal diam, dalam waktu dekat kami akan melakukan aksi unjuk rasa ke Pemkab Bekasi, ini bukan bentuk ancaman, saya akan laksanakan itu,” tegas Gunawan. (BC)

Pos terkait