Kasus Kusta di Kabupaten Bekasi Masuk Lima Besar Tertinggi di Indonesia

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin didampingi Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (23/07). Dia menargetkan agar pada tahun 2030, penyakit kusta dapat tereliminasi sepenuhnya dari wilayah Kabupaten Bekasi.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin didampingi Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (23/07). Dia menargetkan agar pada tahun 2030, penyakit kusta dapat tereliminasi sepenuhnya dari wilayah Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Kabupaten Bekasi tercatat sebagai salah satu wilayah dengan jumlah penderita kusta tertinggi di Indonesia. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan hal tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (23/07).

“Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dunia dalam kasus kusta. Beberapa daerah dengan kasus tinggi yang sudah kami identifikasi antara lain Bekasi, Sampang, Brebes, Papua, dan Tangerang,” ujar Budi Gunadi Sadikin.

Bacaan Lainnya

Menteri Kesehatan meminta pemerintah Kabupaten Bekasi untuk lebih serius dalam mendata dan mendeteksi penderita kusta. Ia menargetkan agar pada tahun 2030, penyakit kusta dapat tereliminasi sepenuhnya dari wilayah tersebut.

“Kuncinya sederhana: temukan kasusnya secepat mungkin dan sebanyak mungkin, lalu berikan obat. Obatnya sudah tersedia dan mampu menyembuhkan dalam waktu 6 hingga 12 bulan. Selain itu, anggota keluarga serumah cukup minum obat sekali seumur hidup untuk mencegah penularan,” jelasnya.

BACA: Pemkab Bekasi Targetkan Zero Kusta di 2025

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, jumlah kasus kusta menunjukkan penurunan. Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 346 kasus, sedangkan pada tahun 2024 angka tersebut sudah turun menjadi 306 kasus.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh upaya penghapusan kusta di wilayahnya. Ia menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk di kalangan pelajar.

“Saya meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk menyosialisasikan informasi tentang kusta di tingkat SD, SMP, hingga SMA. Tujuannya agar anak-anak tidak mendiskriminasi penderita, dan masyarakat tidak malu melapor jika mengalami gejala,” ujar Ade Kuswara Kunang.

Bupati juga menyoroti stigma sosial yang menjadi penghambat utama dalam deteksi dini penyakit ini. “Banyak orang enggan melapor karena malu dengan lingkungan sekitar. Padahal jika diketahui sejak awal, kusta bisa diobati dan penularannya dapat dicegah,” tambahnya.

Dengan langkah-langkah yang lebih terstruktur dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Kabupaten Bekasi dapat mencapai target eliminasi kusta pada tahun 2030. “Pemerintah daerah tentunya juga terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar penyakit ini tidak lagi menjadi persoalan yang sulit ditangani,” ungkapnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait