Hacker Retas Papan Rambu Lalin di Perlintasan Kereta Api Cibitung

Papan rambu lalu lintas milik Dishub Kabupaten Bekasi yang diretas di salah satu perlintasan Kereta Api di Cibitung, Kamis (07/03).
Papan rambu lalu lintas milik Dishub Kabupaten Bekasi yang diretas di salah satu perlintasan Kereta Api di Cibitung, Kamis (07/03).

BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG – Papan rambu lalu lintas sebetulnya berguna untuk mengatur lalu lintas terutama dititik rawan terjadinya kecelakaan. Meski demikian, masih ada saja orang yang iseng dan berusaha merusak papan rambu lalu lintas ini.

Salah satunya adalah papan rambu lalu lintas di salah satu perlintasan kereta api di Kecamatan Cibitung. Papan berisi layar untuk menuliskan pemberitahuan ini diretas dan isi tulisannya pun diganti.

Bacaan Lainnya

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @atcs_kab_bekasi pada Kamis (07/08) kemarin, terlihat papan rambu lalu lintas tersebut berfungsi tak semestinya. Oleh karena diretas, layar yang ada di papan rambu lalu lintas tersebut muncul tulisan seperti ‘Follow Instagram @yaelahramz,’ dan ‘Hati-Hati Lihat Kanan Kiri Jangan Lihat ke Belakang Ada MANTAN’.

Dalam postingannya, akun istagram @atcs_kab_bekasi mengingatkan bahwa aksi peretasan ini dapat dikenakan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 275 ayat 2 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Merusak alat keselamatan jalan dapat dituntut di muka hukum,” tulis akun @atcs_kab_bekasi.

Video ini kemudian mendapat banyak respon dari warganet. Banyak dari mereka yang tentunya menyayangkan aksi dari orang tak dikenal ini.

“Tindaklah orangnya. Kebiasaan, baru bisa kayak gitu aja norak,” tulis akun @abangagam_

“Sebenarnya saya turut prihatin atas masalah ini, gak seharusnya masalah ini ada. Masukan saya adalah: Dishub kan pasti punya Ahli Tenaga IT, coba dong pak passwordnya jangan default yang mampu diketahui banyak orang. Masa password login yang default dan gampang ketebak orang biasa. Ini faktor human eror dari tim IT yang tidak mengubah password defaultnya,” tulis akun @mas.hendrika

“Gak ada sistem yg 100% secure. Mungkin kedepannya biar makin award dg sistem dan teknologi yang ada,” ungkap akun @rachmanlatif. (BC)

 

Pos terkait