Atasi Banjir di Kabupaten Bekasi dan Karawang, PUPR Bangun 2 Bendungan

Salah satu rumah warga yang roboh diterjang banjir akibat jebolnya tanggul sungai Citarum di Kp. Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran awal tahun 2021 lalu.
Salah satu rumah warga yang roboh diterjang banjir akibat jebolnya tanggul sungai Citarum di Kp. Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran awal tahun 2021 lalu.

BERITACIKARANG.COM, JAKARTA  – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 2 bendungan senilai Rp9,2 triliun untuk mengurangi titik rawan banjir di wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menuturkan bahwa kedua bendungan tersebut yakni Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey di Kabupaten Bogor yang pembangunannya telah dimulai sejak September 2023.

Bacaan Lainnya

BACA: Karawang – Bekasi Banjir, Purwakarta Longsor, Dani Ramdan: Bantuan Logistik dan Personel Terus Diterjunkan

“Dua bendungan ini dibangun untuk pengendalian banjir di hilir Sungai Citarum, seperti di Muaragembong, Kabupaten Bekasi dan Karawang. Kami berharap masyarakat bisa mendukung pembangunan kedua bendungan ini, yang nantinya juga akan diikuti dengan pembangunan sejumlah tanggul di hilirnya,” kata Basuki dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (05/03).

Mengacu pada informasi yang dibagikan, pembangunan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey masing-masing dikerjakan dalam tiga paket berbeda. Biaya pembangunan kedua bendungan menggunakan skema multi years contract (MYC). Berikut rincian kedua proyek yang dibangun Kementrian PUPR tersebut.

1. Bendungan Cibeet

Bendungan Cibeet dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 5,5 triliun. Untuk Paket I Bendungan Cibeet dikerjakan oleh penyedia jasa PT Nindya Karya-PT Adhi Karya-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) meliputi pekerjaan urugan kiri bendungan utama dan bangunan pengelak.

Paket II dikerjakan oleh kontraktor PT PP-PT Marfri Jaya Abadi-PT Daya Mulia Turangga (KSO) meliputi pekerjaan bendungan utama (kanan), bangunan fasilitas umum, dan jalan akses; Paket III dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bumi Karsa-PT KPR (KSO) meliputi bendungan utama (tengah), bangunan pelimpah, dan pengambil.

Bendungan Cibeet dibangun di Kecamatan Cariu dengan luas genangan sebesar 735,61 hektare (ha) yang mampu menampung volume efektif sebesar 22,53 juta m3 , volume tampung mati sebesar 28,75 juta m3, dan volume tampung total sebesar 97,53 juta m3.

Besarnya tampungan air kedua bendungan ini diproyeksikan dapat memberikan manfaat untuk mengurangi banjir di Sungai Citarum Hilir sebesar 66% dan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi baru seluas 1.000 ha dan sawah eksisting 1.037 ha, serta menyuplesi 5.000 ha lahan irigasi di Saluran Tarum serta menghasilkan air baku sebesar 3,77 m3/detik dan PLTA sebesar 0,25 MW.

2. Bendungan Cijurey

Bendungan Cijurey dibangun dengan nilai kontrak Rp 3,7 triliun. Pembangunan Bendungan Cijurey juga terbagi ke dalam 3 paket, meliputi Paket I oleh PT Brantas Abripraya-PT Minarta-PT Raya (KSO) mencakup bendungan utama, bangunan fasilitas pendukung, dan pekerjaan mekanikal elektrikal.

Sementara Paket II dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya-PT Sacna (KSO) meliputi pekerjaan bendungan utama, jalan akses, dan bangunan pengendali sedimen. Lalu Paket III dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi (KSO) meliputi bangunan pelimpah, jalan akses, hidro mekanikal elektrikal, dan fasilitas penunjang.

Bendungan Cijurey rencananya akan memiliki volume tampung efektif 9,76 juta m3. Bendungan yang secara administratif terletak di Kecamatan Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari ini diproyeksikan dapat mereduksi banjir dari hulu Sungai Cihoe sebesar 59,33% dan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi seluas 561 hektare. Selain itu untuk menghasilkan air baku sebesar 0,71 m3/detik dan PLTA sebesar 2×0,5 MW. (riz)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait