Pertama di Indonesia! SMK Ananda Mitra Industri Deltamas Resmikan Training Center Mobil Listrik

SMK Ananda Mitra Industri Deltamas resmi memiliki Training Center New Energy Vehicle (NEV) atau Mobil Listrik. Fasilitas ini menjadikan SMK Ananda Mitra Industri Deltamas sebagai SMK pertama di Indonesia yang memiliki pusat pelatihan khusus kendaraan listrik.
SMK Ananda Mitra Industri Deltamas resmi memiliki Training Center New Energy Vehicle (NEV) atau Mobil Listrik. Fasilitas ini menjadikan SMK Ananda Mitra Industri Deltamas sebagai SMK pertama di Indonesia yang memiliki pusat pelatihan khusus kendaraan listrik.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – SMK Ananda Mitra Industri Deltamas resmi memiliki Training Center New Energy Vehicle (NEV) atau Mobil Listrik. Fasilitas ini menjadikan SMK Ananda Mitra Industri Deltamas sebagai SMK pertama di Indonesia yang memiliki pusat pelatihan khusus kendaraan listrik.

Peresmian training center ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara SMK Ananda Mitra Industri Deltamas dengan PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) serta Liaozhou City Vocational College (LCVC) dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia unggul di sektor kendaraan listrik.

Bacaan Lainnya

Kepala SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, Abdul Rokib, mengatakan kehadiran training center ini menjadi langkah konkret dunia pendidikan dalam merespons perubahan besar di sektor transportasi global.

“Saat ini kita berada di titik balik transportasi dunia. Kendaraan listrik bukan lagi sekadar tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan untuk menekan emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission,” ujar Abdul Rokib.

Menurutnya, masuknya ribuan hingga jutaan kendaraan listrik ke Indonesia ke depan akan diikuti dengan kebutuhan besar terhadap tenaga kerja terampil di bidang perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan mobil listrik.

BACA: Kurangi Polusi, Warga Cikarang Ini Pergi dan Pulang Kerja Kendarai Motor Listrik Satu Roda

“Karena itu, dunia pendidikan harus berbenah dan mempersiapkan tenaga kerja yang benar-benar siap pakai. Training center ini kami hadirkan sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut,” tambahnya.

Dalam program kolaborasi ini, SMK Ananda Mitra Industri berperan sebagai penyedia sarana dan sumber daya manusia. Sementara LCVC memberikan transfer pengetahuan kepada guru dan peserta didik, serta PT SGMW (Wuling Motors) mendukung dengan mendonasikan dua unit mobil listrik untuk keperluan praktik.

Abdul Rokib berharap training center ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, tetapi juga dapat menjadi pusat pembelajaran bersama.

“Kami berharap ke depan training center mobil listrik ini mampu melahirkan tenaga kerja terampil, tidak hanya bagi siswa kami, tetapi juga bagi guru dan siswa dari sekolah lain, dunia industri, bahkan masyarakat umum yang ingin belajar teknologi kendaraan listrik,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Yomanius Untung, menilai kehadiran training center mobil listrik ini sebagai bukti sekolah vokasi telah melakukan pembaruan mengikuti perkembangan teknologi.

“Ini gambaran bahwa sekolah vokasi sudah upgrade diri dengan kemajuan teknologi, terutama electric vehicle. SMK Ananda Mitra menurut saya lebih dulu melangkah dan bisa menjadi mitra strategis industri otomotif ke depan,” ujarnya.

Ia menambahkan, industri otomotif membutuhkan tenaga kerja yang telah terlatih dan memiliki kompetensi khusus.

“Industri seperti Wuling tidak akan menerima pekerja yang mentah. Mereka membutuhkan tenaga yang sudah trained dan punya kualifikasi khusus di bidang kendaraan listrik. Karena itu SMK-SMK di Jawa Barat harus didorong ke arah tersebut,” tegasnya.

Apresiasi juga disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat, Rina Parlina. Ia menyebut training center kendaraan listrik di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas sebagai yang pertama di Indonesia.

“Di Indonesia ada sekitar 1,6 juta lulusan SMK setiap tahun, dan 400 ribu di antaranya berasal dari Jawa Barat. Kerja sama seperti ini sangat dibutuhkan agar lulusan benar-benar siap kerja,” kata Rina.

Menurutnya, ke depan kolaborasi serupa diharapkan dapat diperluas ke SMK lain di Jawa Barat sebagai bagian dari penguatan link and match dunia pendidikan dan industri.

“Pemerintah sangat mendukung. Kami ingin semua lulusan SMK menjadi lulusan yang kompeten, berkualifikasi, dan bisa langsung diterima di dunia kerja,” tandasnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait