Warga Kabupaten Bekasi Bentuk Komunitas Sungai Cibeet

Tim Patroli Komunitas Sungai Cibeet saat menyusuri Sungai Cibeet dengan perahu karet, Minggu (10/12) pagi.
Tim Patroli Komunitas Sungai Cibeet saat menyusuri Sungai Cibeet dengan perahu karet, Minggu (10/12) pagi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR  – Puluhan warga dari empat desa di Kabupaten Bekasi yang dilintasi aliran sungai Cibeet, yakni warga Desa Pasir Tanjung Kecamatan Cikarang Pusat, Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Timur, Desa Labansari Kecamatan Cikarang Timur serta Desa Bojongsari Kecamatan Kedungwaringin bergabung membentuk Komunitas Sungai Cibeet (KSC).

Sekretaris KSC Jon Soni Sulaksono menjelaskan terbentuknya komunitas itu didasari atas semangat masyarakat di empat desa tersebut untuk menjaga keanekaragaman hayati di sungai Cibeet sekaligus untuk mengembalikan sungai kepada keadaan semestinya, khususnya agar tidak menyebabkan bencana banjir.

Bacaan Lainnya

“Kami ingin menjaga kelestarian sungai Cibeet, karena menurut kami kondisinya sudah memprihatinkan. Banyak kerusakan yang terjadi dan komunitas ini diharapkan mampu membawa perubahan,” terang Soni saat ditemui diacara deklrasi pembentukan Komunitas Sungai Cibeet, Minggu (10/12).

Soni mengatakan meski baru terbentuk Komunitas Sungai Cibeet langsung aktif melakukan kegiatan, diantaranya adalah dengan melakukan patroli air dan membersihkan aliran sungai dari sampah yang menghalangi jalannya air.

“Sungai dengan panjang sekitar 40 Km ini memang sudah terindikasi terkena pencemaran baik dari limbah perusahaan, limbah rumah tangga dan lain sebagainya. Padahal dulunya air sungai Cibeet ini menjadi sumber air milik warga yang layak untuk dikonsumsi,” ucapnya.

Ia pun menilai sungai Cibeet kedepannya memiliki potensi wisata yang bisa digarap seperti flying fox yang menyebrangi sungai, membuat tempat favorit bagi anak muda untuk berfoto ria dengan bakcground yang instagramable serta membuat sentra wisata kuliner di tepi sungai Cibeet.

“Jika kondisi airnya bagus, sangat indah kok untuk ditelusuri. Banyak potensi yang bisa dibuat. Kami sedang mencatat dan mendata dan nantinya akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah,” tambah Soni.

Hasil peneluruan KSC, sambungnya, masih banyak ekosisitem burung dan tanaman yang dijumpai disepanjang sungai Cibeet seperti burung tekukur, burung kutilang, burung kuntul, biawak, pohon rambutan, pohon pisang dan bambu. “Komunitas ini berupaya untuk menjaga itu semua,” ungkapnya.

Ia menegaskan patroli dengan menyusuri sungai Cibeet akan dilakuan secara rutin oleh KSC minimal satu minggu sekali menggunakan perahu karet. Setiap data dan catatan yang menjadi temuan komunitas ini, akan dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi. (BC)

Pos terkait