Mengintip Suksesnya Bisnis Hotel Motor di Cikarang

Hotel motor milik Aah Asiah (56) yang berada di di pintu masuk Kawasan Industri Jababeka II, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan.
Hotel motor milik Aah Asiah (56) yang berada di di pintu masuk Kawasan Industri Jababeka II, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Terus berkembangnya Cikarang menjadi kawasan perindustrian dan pusat bisnis memicu pertumbuhan hotel-hotel dan penginapan. Namun, hotel yang terus menggeliat bukan untuk manusia saja, melainkan sepeda motor. Usaha penitipan sepeda motor atau “hotel motor” ini tumbuh subur di Cikarang.

Bila melintas di pintu tol Cikarang Barat, tempat penitipan motor akan banyak ditemui beberapa meter selepas keluar dari jalan bebas hambatan itu. Begitu pula jika melintasi jalur pantai utara Karawang-Bekasi ataupun jalur Kali Malang, usaha hotel motor ini banyak ditemui di tiap sisi jalan.

Bacaan Lainnya

Aah Asiah (56) salah satu pelaku bisnis ini yang membuka usahanya di pintu masuk Kawasan Industri Jababeka II, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan, mengaku memulai usaha sejak tahun 2003 lalu.

Hotel motor milik Aah tidak pernah sepi dari para pemilik motor yang menitipkan kendaraannya. Bahkan usahanya terus berkembang seiring jumlah sepeda motor yang makin meningkat. Saat pertama kali membuka usaha ini, hanya ada 3-4 motor yang dititipkan pada Aah setiap hari. Namun kini, sedikitnya ada 300 motor yang dititipkan pada Aah.

“Awalnya cuma di depan (rumah), terus dikasih pancingan (menggunakan spanduk) biar pada tahu. Sekarang banyak yang tahu, ya Alhamdulillah ramai,” kata Aah, Senin (21/03).

Lokasi hotel motor milik Aah terbilang strategis karena berada di dekat perlintasan bis antar kota dan juga pul bis penjemputan karyawan. Mereka yang menitipkan motornya, kata Aah, biasanya yang bekerja di beberapa kawasan di Cikarang serta ada juga dari Jakarta. Karena disediakan bis penjemputan, para karyawan ini kemudian memilih menitipkan kendaraannya di hotel motor.

“Kan kalau yang kerjanya di Karawang penjemputannya di sini. Ada juga orang yang mau ke Jakarta atau Bandung, nitip motornya di sini karena kan bisnya lewat kesini,” kata dia.

Berawal dari hanya 3-4 motor, bisnis Aah pun berkembang termasuk keuntungan yang didapatnya. Aah mengaku awalnya membuka tarif penitipan Rp 2.000 per malam, namun kini menjadi Rp 4.000. Dengan jumlah 300 motor yang dititipkan, dalam satu hari Aah bisa mendapatkan Rp 12 juta.

“Keuntungan itu hanya dari motor saja, belum termasuk helm. Kalau helm 1.000 rupiah semalem, tapi jarang yang nitip,” kata dia. (DB)

Pos terkait