Kang Daeng : Pemimpin Harus Punya Konsep yang Jelas Untuk Membangun Kabupaten Bekasi

Anggota Komisi III DPR RI, Daeng Muhamad, saat menghadiri sunatan massal Yayasan Bina Alumni Sukatani, di Perumahan Bumi Kahuripan Indah, Minggu (15/05)
Anggota Komisi III DPR RI, Daeng Muhamad, saat menghadiri sunatan massal Yayasan Bina Alumni Sukatani, di Perumahan Bumi Kahuripan Indah, Minggu (15/05)

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT –  Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 diharapkan bisa melahirkan pemimpin yang memiliki niat baik dan konsep yang jelas untuk membangun Kabupaten Bekasi. Hal itu disampaikan oleh Daeng Muhammad, anggota Komisi III DPR RI asal Dapil Jawa Barat VII  yang mencakup wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.

“Jangan sampai kepimpinan itu hanya ambisi dan keinginan semata serta tidak memiliki konsep yang jelas untuk membangun Kabupaten Bekasi,” kata Kang Daeng, panggilan akrab Daeng Muhammad.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, pemimpin yang memiliki konsep yang jelas itu adalah yang bisa memahami Kabupaten Bekasi dengan kulturnya dan akan dibawa ke arah mana kedepannya. “Sumber daya resourcing di Bekasi ini sungguh luar biasa. Ada 38 negara di kawasan industri kita. Dan kita menjadi pintu gerbang ibu kota negara, kita juga punya APBD yang tembus hingga Rp 5,3 triliun,” jelasnya.

Terkait dengan adanya Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) di APBD Kabupaten Bekasi yang cukup besar,  dia pun menyayangkan hal itu bisa terjadi. “Disatu sisi ini merupakan one prestasi  dan sebuah efisiensi cost yang baik jika dilihat dari sistem managerial. Namun adanya Silpa ini tentu menyebabkan rakyat tidak mampu menikmati secara keseluruhan perencanaan pembangunan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah,” katanya.

“Artinya ke depan Pilkada harus mampu melahirkan pemimpin yang bukan hanya ingin menjadi pemimpin tetapi juga harus mampu melahirkan pemimpin dengan kemampuan intelektualitas, kemampuan managerial dan kemampuan mereorganisasi,” sambungnya.

Dia menambahkan bahwa persoalan yang paling berat jika ingin menjadi pemimpin di Bekasi ini, yaitu harus bisa mengubah mentalitas birokrat menjadi mental pelayan, bukan birokrat yang ingin dilayani. (DB)

Pos terkait